Suara.com - Dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami selebgram Cut Intan Nabila tengah menjadi perbincangan luas. Pasalnya Intan yang baru saja melahirkan anak ketiga itu mengaku sudah menahan semua penyiksaan yang dialami selama 5 tahun dinikahi Armor Toreador.
"Selama ini saya bertahan karna anak, ini bukan pertama kalinya saya mengalami KDRT, ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti," tulis Intan di Instagram-nya, dikutip pada Rabu (14/8/2024).
Kabar terkini menyebut Armor sebagai terduga pelaku sudah ditangkap. Beberapa advokat muda seperti Yakup Hasibuan dan Sangun Ragahdo juga terpantau ikut memberi atensi terhadap kasus Intan.
Di sisi lain, kasus KDRT ini juga membuat warganet memerhatikan lebih detail unggahan-unggahan Intan. Salah satunya postingan ketika Intan memamerkan ASI perah yang disiapkannya untuk sang anak bungsu.
"Lagi seneng post kegiatan menyusui gapapa ya, biar busui ini bahagia," tutur Intan di kolom caption.
Tampak mantan atlet anggar itu dengan telaten menata kantong-kantong ASIP-nya di sebuah wadah. Semua kantong itu terlihat penuh oleh ASIP yang sudah pasti bermanfaat untuk tumbuh kembang sang anak.
Warganet tampak bersyukur karena Intan masih bisa memproduksi banyak ASI sekalipun mengalami KDRT dari Armor. Namun bukan cuma itu, belakangan warganet juga menyoroti kode 4 jari yang diduga diperlihatkan Intan.
"Kalian nyadar gak sih pas dia slow kan videonya dia ngasih kode 4 jari, berarti dia memang butuh bantuan," komentar @/mut***.
Beberapa warganet pun baru menyadari isyarat yang diduga sengaja diperlihatkan Intan sebagai bentuk permintaan tolong. Meski berjalan cepat, sekilas memang terlihat gestur 4 jari di tangan kiri Intan, tepatnya saat sang selebgram tengah menata ASIP-nya.
Baca Juga: Viralkan Tampang Suami Cut Intan Nabila Pelaku KDRT, Pandawara: Sampah Satu Ini Belum Kami Angkut!
Namun sebenarnya, apa makna dari kode 4 jari yang diduga sebagai bentuk permintaan tolong Intan?
Dikutip dari berbagai sumber, kode 4 jari atau dikenal juga sebagai 4 fingers up adalah sinyal permintaan tolong (signal for help) yang pertama kali diperkenalkan oleh Canadian Women's Foundation pada 14 April 2020.
Tujuan utama kode 4 jari adalah untuk memerangi kasus KDRT yang dinilai meningkat selama masa pandemi Covid-19. Lalu seiring berjalannya waktu, kode ini awam dipakai untuk sinyal permintaan bantuan yang dilakukan dengan cara membuat gerakan buka tutup dengan 4 jari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
10 Sunscreen Mengandung Antioksidan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Lawan Kerutan
-
Ingin Makan Gorengan Tanpa Lipstik Hilang? Ini 5 Rekomendasi Lip Stain Terbaik Tahan Hingga 12 Jam
-
5 Shio Paling Beruntung dalam Cinta Hari Ini 29 Oktober 2025, Asmara Lagi Manis!
-
Pesta Rakyat dan Promosi UMKM Lokal, Meriah Bertabur Bintang
-
Bebas Bibir Gelap! Ini Rekomendasi 7 Lip Balm SPF yang Bikin Bibirmu Lebih Pink dan Lembap
-
Bedak Apa yang Bisa Samarkan Flek Hitam? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Bagus dan Murah
-
Terpopuler: Amanda Manopo Jajan Habiskan Rp125 Juta di Ojol, Manfaat LED Face Mask Ashanty
-
5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
-
Ketika Warung Pecel Lele Bertemu Streetwear: Cara Jakarta Merayakan Budayanya Sendiri
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan