Suara.com - Lembaga nirlaba Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) memasukkan nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo dalam daftar tokoh terkorup dunia tahun 2024.
“Kami membuat nominasi berdasarkan pembaca, jurnalis, juri Person of The Year, dan lainnya di jejaring global OCCRP. Finalis yang mendapatkan suara terbanyak tahun ini adalah Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Pebisnis India Gautam Adani,” begitulah kutipan yang dicantumkan OCCRP di laman resminya, dikutip pada Kamis (2/1/2025).
Pada akhirnya yang mendapatkan titel tokoh terkorup 2024 adalah eks Presiden Suriah Bashar al-Assad yang baru berhasil digulingkan setelah hampir seperempat abad memerintah. OCCRP menggambarkan pemerintahannya sebagai rezim yang brutal dan otoriter.
Jokowi tentu bukan satu-satunya tokoh yang masuk dalam daftar nominasi tokoh terkorup dunia. Selain Bashar al-Assad yang menjadi Person of The Year in Organized Crime and Corruption 2024, berikut ini adalah daftar nama figur global yang pernah mendapatkan titel tersebut dari tahun ke tahun:
2012: Ilham Aliyev, pemimpin Azerbaijan yang keluarganya menguasai industri mayor negara seperti telekomunikasi, mineral, dan konstruksi.
2013: Parlemen Rumania, disebut OCCRP sebagai badan legislatif yang melakukan berbagai cara untuk melegalkan korupsi.
2014: Vladimir Putin, diklaim OCCRP sudah mengubah negaranya menjadi pusat pencucian uang sampai mengizinkan kejahatan terorganisir di Krimea.
2015: Mila Djukanovic, Presiden Montenegrin dengan sejarah panjang berelasi dengan tokoh-tokoh organisasi kejahatan, sekaligus diklaim terlibat dalam praktik korupsi dan kecurangan pemungutan suara.
2016: Nicolas Maduro, sampai dicap sebagai ‘Lord of Misrule’ Venezuela karena aksi korup dan rezim yang opresif terhadap negaranya yang kaya akan minyak tetapi warganya kelaparan dan memohon-mohon bantuan kesehatan.
Baca Juga: Nama Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup Versi OCCRP, KPK Tunggu Pihak yang Punya Bukti Melapor
2017: Rodrigo Duterte, Presiden Filipina yang disebut bertanggung jawab terhadap lebih dari seribu extrajudicial killing, mendukung aksi vigilante, sampai melanggar HAM secara sistematis.
2018: Bank Danske, lembaga perbankan terbesar di Denmark yang terkait dengan skema pencucian uang skala besar melalui cabang Estonia.
2019: Joseph Muscat, Perdana Menteri Malta yang bertanggung jawab secara langsung terhadap peningkatan kriminalitas dan kurangnya penegakan hukum selama masa jabatannya.
2020: Jair Bolsonaro, Presiden Brazil yang disebut OCCRP mempromosikan kejahatan terorganisir dan korupsi.
2021: Aleksandr Lukashenko, Presiden Belarus yang menurut OCCRP adalah diktator brutal terakhir di Eropa yang melakukan berbagai upaya untuk aktivitas kejahatan terorganisir dan korupsi.
2022: Yevgeny Prigozhin, oligarki Rusia yang disebut terlibat dalam banyak kekerasan brutal demi dan bisnis kotor, tetapi aman dari penegakan hukum di negaranya.
2023: Maria Consuelo Porras, Jaksa Agung Guatemala yang menjadi kunci keruntuhan demokrasi, termasuk berupaya mempertahankan pemerintahan yang korup dengan mencegah Presiden Terpilih Bernardo Arevalo bekerja, serta mempersekusi jaksa, jurnalis, dan aktivis secara brutal.
2024: Bashar al-Assad, Presiden Suriah yang baru digulingkan dan disebut memimpin negaranya dalam memproduksi zat adiktif Captagon demi mendapatkan miliaran Dollar untuk mengoperasikan penjara dan mempertahankan pemerintahannya yang brutal dan otoriter.
Tag
Berita Terkait
-
Nama Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup Versi OCCRP, KPK Tunggu Pihak yang Punya Bukti Melapor
-
Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup Dunia Bikin Pendukung Geram, Rocky Gerung: Komentar Dungu...
-
Tolak Hadir Pertemuan Anies-Ahok, Jokowi: Ada Acara di Solo
-
Bivitri Tantang Jokowi Buktikan Tudingan Framing Tokoh Terkorup
-
Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Paling Korup Dunia, Menko Polkam: Jaga Marwah Mantan Presiden Kita
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Koleksi Tas Istri Anggota DPRD Wahyudin Moridu, Suaminya Viral Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Masa Depan Pendidikan dan SDGs: Pelajaran dari Ambassador Talk di Nusa Putra
-
Siapa Istri Wahyudin Moridu? Anggota DPRD yang Viral Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Staycation Rasa Museum: Liburan Mewah di Makau Sekaligus Intip Dunia Picasso!
-
Bedak Herocyn Bisa untuk Wajah? Ketahui Manfaat dan Fungsi Bedak yang Satu Ini
-
Profil UTS Insearch Sydney yang Masuk Riwayat Pendidikan Gibran, Apakah Semacam Bimbel?
-
Ketika Satu Video Mengubah Nasib Restoran: Fenomena Croissant TikTok
-
Wahyudin Moridu dari Partai Apa? Anggota DPRD Viral Ngaku Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Tips Memilih Foundation Sesuai Warna Kulit, Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
-
Aman dan Nyaman, Wali Kota Semarang Pastikan Kotanya Siap Jadi Destinasi Liburan Wisatawan