Suara.com - Epilepsi katamenial merupakan jenis epilepsi yang dipicu oleh fluktuasi hormon. Kondisi ini sering terjadi pada perempuan, termasuk sedang hamil.
Epilepsi katamenial merupakan gangguan otak kronis yang dapat menyebabkan kejang dan membutuhkan pemantauan medis yang cermat.
Kepala medis regional dan spesialis kesuburan Oasis Fertility, Parinaaz Parhar mengatakan, kejang pada epilepsi katamenial dipengaruhi oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi, terutama selama pubertas, kehamilan, dan menopause.
"Fluktuasi hormon seperti estrogen dan progesteron dapat memengaruhi frekuensi serta tingkat keparahan kejang pada penderita epilepsi katamenial," ujar Parinaaz, dikutip dari Antara, Senin (17/2/2025).
Perempuan dengan epilepsi katamenial tetap dapat menjalani kehamilan yang sehat dengan pengawasan ketat dari dokter. Namun, kejang selama kehamilan dapat membahayakan janin dan ibu, sehingga diperlukan pemantauan serta penyesuaian pengobatan.
"Beberapa obat anti-epilepsi berpotensi meningkatkan risiko cacat lahir, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna menyesuaikan terapi yang aman selama kehamilan," jelasnya.
Selain itu, obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan epilepsi juga dapat memengaruhi kesuburan, meskipun epilepsi katamenial sendiri tidak langsung menyebabkan infertilitas.
"Obat anti-epilepsi (AEDs) dapat mengubah kadar hormon yang berpengaruh pada ovulasi dan kesuburan. Perempuan dengan epilepsi katamenial juga lebih berisiko mengalami infertilitas akibat kondisi kesehatan reproduksi seperti Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)," tambahnya.
Untuk mengelola gejala epilepsi katamenial, Parinaaz menyarankan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, serta mengelola stres.
Berita Terkait
-
Nekat Gugurkan Kandungan 8 Bulan Demi Pekerjaan, Wanita di Bekasi Ditangkap Polisi
-
Amanda Manopo Mengidap Penyakit Apa? Buka-Bukaan Kondisi Kesehatan sebelum Menikah
-
Epilepsi 16 Tahun Sembuh! Tonton Perjuangan Tim Dokter dalam Film Awake Brain Surgery
-
Teliti Jasad Wanita Hamil Berusia 1200 Tahun, Diduga Ritual Pengorbanan untuk Hentikan Badai El Nino
-
Sakit Kepala Berulang Saat Hamil Bisa Jadi Tanda Stroke Langka, Ini Gejalanya!
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Momen Hangat Natal: Donasi, Hiburan Keluarga, dan Pesta Kembang Api di Atap Aeon Mall BSD
-
6 Shio Paling Setia, Konon Tak Akan Pernah Menduakan Pasangannya
-
Terpopuler: Weton Paling Hoki Desember 2025, Bupati Aceh Selatan Terancam Sanksi
-
5 Rekomendasi Sabun Mandi Ampuh Mencerahkan Kulit di Bawah Rp 50 Ribu
-
6 Rangkaian Skincare Anti Aging Azarine di Bawah Rp100 Ribu, Bisa Dipakai Mulai Usia 20 Tahun
-
Waspada! Krim Pemutih Instan yang Anda Pakai Bisa Merusak Ginjal Permanen, Ini Penjelasan Dokter
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness