Suara.com - Kue kering menjadi salah satu kudapan yang tidak boleh ketinggalan untuk disajikan saat Lebaran Idulfitri. Cita rasanya yang manis dan lembut disertai isian selai nasar menjadikan kue kering ini menjadi favorit masyarakat.
Namun, ada tantangan dalam menyimpan kue nastar agar tidak cepat berjamur. Apabila cara penyimpanan tidak diperhatikan, kue nastar bisa kehilangan tekstur dan tidak awet.
Berikut ini tips menyimpan agar kue nastar tetap enak dan tidak mudah berjamur.
1. Pastikan Nastar Sudah Dingin
Setelah kue dikeluarkan dari oven, pastikan sampai benar-benar dingin. Kue yang masih hangat dan mengandung uap bisa memicu tumbuhnya jamur ketika disimpan dalam toples tertutup. Diamkan kue nastar dalam suhu ruang selama beberapa saat sebelum dimasukkan ke dalam toples tertutup.
2. Pakai Toples Kedap Udara
Tekstur dan keawetan kue nastar dapat terjaga apabila disimpan dalam toples yang kedap udara. Pastikan untuk memilih toples berbahan kaca atau plastik dengan penutup rapat. Wadah kedap udara dapat mencegah masuknya kelembapan yang bisa mempercepat pertumbuhan jamur dan penurunan kualitas nastar.
3. Tambahkan Silica Gel
Silica gel food grade bisa membantu untuk menyerap kelembapan dalam toples kue nastar. Selain silica gel, gula halus juga dapat ditambahkan untuk menjaga agar kelembapan tetap stabil.
Baca Juga: 7 Tradisi Unik Lebaran Idul Fitri di Indonesia: Sakral dan Penuh Makna
4. Simpan di Tempat Kering
Hindari menyimpan toples kue nastar di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau area dengan suhu tinggi, seperti di dekat oven atau kompor. Simpan toples kue nastar di ruangan yang sejuk dan kering, seperti lemari dapur.
5. Simpan di Kulkas
Apabila ingin kue nastar awet dan tahan lama, simpan kue nastar di dalam kulkas. Pastikan toples tertutup rapat agar aroma dalam makanan lain tidak masuk. Sebelum disajikan, sebaiknya kue nastar didiamkan sampai mencapai suhu ruang agar tekstur tetap empuk.
6. Pisahkan dengan Kue Lain
Saat menyimpan kue nastar, pastikan tidak mencampurnya dengan jenis kue kering lain dalam satu wadah. Setiap jenis kue memiliki kadar kelembapan yang berbeda, dan mencampurnya dapat menyebabkan perubahan tekstur dan rasa.
Sejarah Kue Nastar
Nastar, yang merupakan singkatan dari "nanas tart", telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa kue ini sebenarnya memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik?
Asal-usul nastar dapat ditelusuri kembali ke masa kolonial Belanda di Indonesia. Kue ini diyakini sebagai hasil perpaduan budaya antara Belanda dan Indonesia. Tart nanas, yang menjadi cikal bakal nastar, awalnya diperkenalkan oleh masyarakat Belanda yang tinggal di Indonesia.
Pada masa itu, nanas merupakan buah yang melimpah di Indonesia, terutama di wilayah Sumatera dan Jawa. Masyarakat Belanda kemudian mengadaptasi resep tart nanas mereka dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang tersedia. Seiring berjalannya waktu, resep ini mengalami modifikasi agar lebih sesuai dengan selera masyarakat Indonesia dan akhirnya berkembang menjadi nastar seperti yang kita kenal sekarang.
Transformasi dari tart nanas ke nastar melibatkan beberapa perubahan signifikan:
- Ukuran: Dari tart berukuran besar menjadi kue kecil berbentuk bulat.
- Tekstur: Adonan dimodifikasi agar lebih padat dan tahan lama.
- Isian: Selai nanas dibuat lebih pekat dan manis.
- Penyajian: Dari kue yang dipotong-potong menjadi kue satuan yang lebih praktis disantap.
- Seiring berjalannya waktu, nastar semakin populer dan menjadi salah satu kue wajib saat Lebaran.
- Popularitasnya tidak hanya terbatas pada komunitas Muslim, tetapi juga dinikmati oleh berbagai kalangan di Indonesia.
Menariknya, meskipun nastar identik dengan Lebaran di Indonesia, kue serupa juga dapat ditemukan di beberapa negara Asia lainnya dengan variasi lokal mereka sendiri. Misalnya, di Taiwan terdapat kue yang disebut "fènglís" atau "pineapple cake" yang memiliki kemiripan dengan nastar.
Berita Terkait
-
7 Tradisi Unik Lebaran Idul Fitri di Indonesia: Sakral dan Penuh Makna
-
Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
-
Silaturahmi atau Rekreasi saat Lebaran, Harus Dahulukan yang Mana?
-
Mitsubishi Pajero Sport Jadi Sorotan saat Mudik Lebaran, Efek Angkut 'Mobil Listrik' Jadi Pemicunya
-
Persiapan Emak-emak Jelang Lebaran Viral, Gorden Sampai Dicatok Agar Sempurna!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah
-
Sepatu Lari vs Sepatu Jalan: Kualitas Mempengaruhi Kinerja?
-
Daftar 53 Aset Tanah dan Bangunan Yusril Ihza Mahendra, Tersebar dari Belitung hingga Jepang
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Sebelum Diangkat Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Kerja Apa?