Suara.com - Baru-baru ini, lagu Jika Surga Dan Neraka Tak Pernah Ada kembali menjadi sorotan setelah Ahmad Dhani dituding melakukan plagiat.
Tudingan ini muncul dari video Bimo mantan personel band Netral karena kemiripan lagu tersebut dengan "Tears Never Dry" karya musisi Swedia, Stephen Simmonds.
Namun, Ahmad Dhani menanggapi tudingan tersebut dengan menjelaskan bahwa ia telah membeli lisensi resmi dari lagu tersebut dan mengganti liriknya, sehingga bukan merupakan tindakan plagiat.
Seperti diketahui, saat ini Ahmad Dhani sedang getol-getolnya membahas soal lisensi lagu dan hak pencipta lagu. Ia pun tak mau tinggal diam dituduh melakukan plagiasi begitu saja. Apalagi dalam kasus ini, Ahmad Dhani sampai berseteru dengan beberapa musisi.
Dalam unggahan di Instagram, Ahmad Dhani menunjukkan bahwa nama Stephen Simmonds dan dirinya tercantum sebagai pencipta lagu, menegaskan legalitas adaptasi tersebut.
Di balik kontroversi penciptaannya, lagu "Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada" yang dipopulerkan oleh Chrisye dan diciptakan oleh Ahmad Dhani merupakan salah satu karya musik Indonesia yang menggugah pemikiran.
Dirilis pada tahun 2004 dalam album Senyawa, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan motivasi di balik perbuatan baik, dengan mempertanyakan apakah kebaikan dilakukan karena ketulusan hati atau semata-mata karena iming-iming pahala dan takut akan hukuman.
Makna Filosofis Lagu
Lirik lagu ini menyentuh tema spiritualitas dan moralitas, mengajak pendengar untuk introspeksi: apakah kita berbuat baik karena cinta dan empati, atau karena harapan akan surga dan ketakutan akan neraka. Pesan ini relevan dengan nilai-nilai universal tentang keikhlasan dan integritas dalam berbuat baik, tanpa pamrih atau motivasi eksternal.
Baca Juga: Lebih dari Sekadar Puisi, Ini Makna Lagu Close Your Eyes Bertajuk All My Poetry
"Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada" tidak hanya menawarkan keindahan musikal, tetapi juga mengajak pendengar untuk berpikir kritis tentang nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Lagu ini mempertanyakan motivasi dasar manusia dalam menjalankan kebaikan dan beragama. Lewat bait “Jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau menyembah-Nya?”, Ahmad Dhani mengajak pendengar untuk berefleksi: apakah kebaikan kita didasarkan pada cinta yang tulus, atau hanya karena takut neraka dan ingin surga?
Setiap bait dalam lagu ini punya makna filosofis tersendiri. Baris pembuka seperti “Andai ku bisa menembus batas waktu” menunjukkan kerinduan akan pemahaman spiritual yang lebih dalam.
Sedangkan bagian “Aku ingin hidup seribu tahun lagi” (yang mengutip puisi Chairil Anwar) menyiratkan keinginan untuk hidup bermakna dan terus mencari kebenaran, bukan karena pahala semata, melainkan karena hidup itu sendiri pantas dijalani dengan nilai.
Dengan pendekatan lirik yang kontemplatif, Ahmad Dhani menawarkan kritik terhadap praktik religius yang bersifat transaksional. Ia tidak mempertanyakan keberadaan surga dan neraka, tetapi lebih pada menantang kita untuk melihat: apakah ibadah dan amal kita tetap dilakukan jika tidak ada ganjaran ataupun ancaman?
Di tengah masyarakat yang kadang masih memandang agama sebagai alat timbal-balik antara manusia dan Tuhan, lagu ini menjadi relevan sebagai pengingat pentingnya keikhlasan dalam spiritualitas. Tidak heran jika hingga kini, lagu ini terus menjadi bahan diskusi, bahkan kontroversi.
Secara keseluruhan, “Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada” bukan sekadar lagu religi, melainkan refleksi moral yang tajam. Kontroversi seputar lisensi dan orisinalitasnya hanyalah satu sisi cerita. Sisi lainnya, yang justru lebih penting, adalah bagaimana lagu ini mendorong kita semua untuk mengevaluasi ulang niat dalam berbuat baik. Apakah karena cinta? Atau karena imbalan?
Berita Terkait
-
Bakal Dekorasi Gedung Pernikahan Al Ghazali, Ahmad Dhani Ingin Pajang Foto Raja Sampai Diri Sendiri
-
Comeback Lewat Mrs. Nail, HyunA Usung Pesan Berani dan Percaya Diri
-
Lebih dari Sekadar Puisi, Ini Makna Lagu Close Your Eyes Bertajuk All My Poetry
-
Etenia Croft Ajak Anak-Anak Mengejar Impian Lewat Lagu Gapai Bintang
-
Ahmad Dhani Bersumpah Lindungi Hak Komposer: Untung Saya Penjaga UUD 1945
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Program Magang Fresh Graduate 2025 Dibuka Oktober: Gaji UMP hingga Tips Lolos Seleksi
-
Pendidikan Cak Arlan: Wali Kota Prabumulih yang Punya 4 Istri, Kini Viral Copot Kepsek
-
FaSEAon Fusion Jadi Tema Ulang Tahun ke-3 By The Sea PIK
-
Menilik Harga Hermes Picotin, Tas Mewah yang Jadi Kado Lomba Padel Tasya Farasya
-
Ibu Desainer Muda Global Marva Griffin Ungkap Kunci Agar Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Desain Dunia
-
Berapa Gaji Arlan sebagai Wali Kota Prabumulih? Viral Copot Kepsek yang Tegur Anaknya
-
Ultah ke-1, Brand Retail Ini Hadirkan Cara Baru Gen Z Menikmati Belanja dan Hiburan Kekinian
-
Pengumuman Hasil Akhir PMO Koperasi Kapan? Ini Jadwal Terbarunya
-
Seberapa Kaya Ria Ricis? Enteng Beli Mobil Rp1,8 M bak Jajan Kacang Goreng
-
Pemberkasan NIP PPPK Paruh Waktu Butuh Dokumen Apa Saja? Ini Daftarnya