Suara.com - Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai paling terkenal dan ikonik di Yogyakarta, terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, sekitar 27 km selatan pusat kota Yogyakarta.
Selayang Pandang Pantai Parangtritis
Keindahan Alam:
Pasir Hitam yang Unik: Tidak seperti kebanyakan pantai di Indonesia yang berpasir putih, Parangtritis terkenal dengan pasirnya yang berwarna hitam. Pasir ini berasal dari material vulkanik Gunung Merapi, memberikan pemandangan yang eksotis dan kontras dengan birunya laut.
Ombak Besar dan Kuat: Pantai ini memiliki ombak yang cukup besar dan kuat, menjadikannya daya tarik tersendiri bagi para peselancar (meskipun tidak direkomendasikan untuk berenang sembarangan). Pemandangan ombak yang memecah di pantai sangat memukau.
Pemandangan Senja yang Memukau: Parangtritis dikenal sebagai salah satu tempat terbaik untuk menikmati matahari terbenam di Yogyakarta. Langit senja dengan warna-warna dramatis menciptakan pemandangan yang romantis dan tak terlupakan.
Gumuk Pasir Parangkusumo: Di sekitar pantai terdapat hamparan pasir luas yang membentuk bukit-bukit pasir atau gumuk. Fenomena alam ini unik dan sering dimanfaatkan untuk aktivitas sandboarding atau sekadar berfoto.
Mitos dan Legenda:
Kerajaan Nyi Roro Kidul: Pantai Parangtritis sangat erat kaitannya dengan legenda Nyi Roro Kidul, penguasa mistis Laut Selatan. Masyarakat setempat percaya bahwa pantai ini adalah gerbang utama menuju kerajaannya.
Larangan Berpakaian Hijau: Terdapat mitos yang kuat bahwa pengunjung dilarang mengenakan pakaian berwarna hijau saat berada di Pantai Parangtritis. Warna hijau dipercaya sebagai warna kesukaan Nyi Roro Kidul, dan mengenakannya bisa menarik perhatian sang ratu atau bahkan menyebabkan hal buruk terjadi pada pengunjung.
Baca Juga: Respons Reza Arap Saat Ditegur Tak Boleh Merokok di Kawasan Malioboro Jogja Jadi Perbincangan
Hubungan dengan Trimurti Yogyakarta: Pantai Parangtritis diyakini sebagai bagian dari trimurti (tiga kekuatan utama) Yogyakarta bersama dengan Gunung Merapi (elemen api) dan Keraton Yogyakarta (pusat budaya).
Sejarah:
Asal Usul Nama: Menurut cerita rakyat, nama "Parangtritis" berasal dari seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo. Saat bersemedi di pantai ini, ia melihat air menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang (parang). Dari peristiwa itu, pantai ini dinamakan Parangtritis.
Hubungan dengan Kerajaan Mataram: Selain legenda Nyi Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga memiliki hubungan sejarah dengan Kerajaan Mataram. Konon, pantai ini menjadi tempat bertemunya Panembahan Senopati (pendiri Kesultanan Mataram) dengan Sunan Kalijaga setelah bertapa. Raja-raja Mataram juga dipercaya memiliki hubungan spiritual dengan penguasa Laut Selatan.
Aktivitas Wisata:
Menikmati Pemandangan: Berjalan-jalan di tepi pantai, duduk santai menikmati deburan ombak dan pemandangan senja.
Berkendara dengan ATV: Menyewa ATV dan menjelajahi hamparan pasir pantai.
Naik Bendi atau Kuda: Menyusuri pantai dengan bendi (kereta kuda) atau menunggang kuda.
Sandboarding di Gumuk Pasir: Menguji adrenalin dengan meluncur di atas gumuk pasir.
Paralayang: Terbang paralayang dari tebing di sekitar pantai untuk menikmati pemandangan dari ketinggian.
Fotografi: Mengabadikan momen indah dengan latar belakang pantai yang eksotis, terutama saat matahari terbenam.
Upacara Adat Labuhan: Pada waktu-waktu tertentu, Keraton Yogyakarta mengadakan upacara Labuhan di Pantai Parangtritis sebagai bentuk persembahan kepada penguasa Laut Selatan.
Berita Terkait
-
Kapal Tenggelam Usai Wisata ke Pulau Tikus Bengkulu, 7 Orang Tewas
-
Wisata Bangka Belitung Tampi Air Mesu, Mancing Seru hingga Terapi Kaki
-
Industri Pariwisata Berubah karena AI, Mahasiswa Perhotelan Harus Fokus ke Wisata Berkelanjutan
-
Tak Perlu ke Lourdes! Wisata Ziarah Katolik di Jakarta Ini Tawarkan Pengalaman Spiritual Mendalam
-
Pasar Apung Batu, Berburu Kuliner Internasional di Tengah Kota Wisata
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR
-
Kahiyang Ayu Lulusan Apa? Gerak-gerik hingga Isi Pidatonya Jadi Sorotan
-
5 Fakta Terciduknya Keluarga Mafia Judi: 16 Anggota Divonis Mati
-
Ayah Ojak Ditegur karena Pakai Emas, Ini Perhiasan yang Boleh Dipakai Laki-Laki Menurut Islam
-
Tanamkan Cinta Laut Sejak Dini, Ajak Anak Belajar Jaga Ekosistem Lewat Kegiatan Sederhana
-
7 Rekomendasi Skincare Malam Terbaik dan Aman untuk Usia 40 Tahun
-
6 Urutan Skincare Malam untuk Menghilangkan Flek Hitam, Kulit Auto Glowing dan Cerah
-
Adu Pendidikan Deddy Corbuzier vs Sabrina Chairunnisa: Sama-Sama Mentereng, Rumah Tangga Retak?
-
Publik Soroti Ponpes Ambruk Renggut Nyawa: Kelalaian Pembangunan atau Takdir?
-
Bahaya Makanan yang Terpapar Radioaktif, Udang Cikande Masih di Batas Aman?