Suara.com - Fenomena rojali (rombongan jarang beli) dan rohana (rombongan hanya nanya) kerap ditemui di pusat perbelanjaan. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Wijaja, menilai bahwa fenomena tersebut bukanlah sesuatu yang baru.
“Rojali dan rohana bukan sesuatu yang baru di pusat perbelanjaan. Sudah lama terjadi, tidak selalu terjadi, dan berjalan cukup lama," jelas Alphonzus dalam pembukaan Indonesia Shopping Festival 2025 baru-baru ini di Lippo Mall Nusantara, Jakarta.
Hal tersebut, lanjut Alphonzus dikarenakan saat ini, selain untuk berbelanja, pusat perbelanjaan juga memiliki sederet fungsi lain seperti edukasi, hiburan, entertainment, hingga sosial.
Menurutnya, perilaku pengunjung mal yang hanya datang untuk menikmati fasilitas hiburan tanpa banyak berbelanja merupakan hal wajar. Situasi tersebut bisa naik turun, mengikuti musim dan tren tertentu.
“Seperti sekarang, dalam new season pasti ada peningkatan ke hiburan. Itu wajar. Nanti di peak season akan berkurang dengan sendirinya. Yang terpenting adalah mereka datang, dan kami siap melayani mereka sebagai fasilitas publik,” tambahnya.
Meski demikian, Alphonzus tetap optimis industri ritel di Indonesia akan tumbuh positif di tahun 2025.
“Insya Allah, industri ritel akan tetap tumbuh dibandingkan dengan tahun lalu. Harapannya para konsumen bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berbelanja, sekaligus juga membantu masyarakat di kelas menengah bawah mendapatkan barang-barang yang lebih terjangkau,” ujarnya.
Optimisme ini diwujudkan dengan pelaksanaan Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 yang digelar serentak di lebih dari 400 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia pada 14–24 Agustus 2025.
Festival ini digagas APPBI dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-80 sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor ritel dan UMKM.
Baca Juga: Sandiaga Bahas Fenomena 'Rojali': Dulu Zaman Saya Rombongan jadi Beli, Bukan Rombongan Jarang Beli
ISF 2025 menghadirkan pesta diskon besar-besaran hingga 80%, angka yang melambangkan tahun Kemerdekaan Indonesia. Selain itu, ada pameran produk unggulan UMKM, serta kegiatan budaya dan hiburan bernuansa Kemerdekaan.
"Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan euforia Kemerdekaan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Alphonzus.
Pembukaan ISF 2025 berlangsung di Lippo Mall Nusantara, Jakarta pada 14 Agustus 2025. Acara ini dibuka resmi oleh Ketua Umum APPBI bersama pejabat pemerintah dan asosiasi terkait, serta dimeriahkan dengan pertunjukan seni tradisional Tarian Nusantara dan peragaan busana “Parade Festival Merah Putih”.
Selain program diskon, ISF juga menghadirkan Big Shop Big Win, undian belanja dengan hadiah menarik mulai dari mobil listrik Vinfast EV, iPhone 16, hingga jutaan voucher belanja MAP.
Pengunjung cukup menunjukkan struk belanja minimal Rp100 ribu di pusat perbelanjaan peserta untuk mendapatkan nomor undian. Pemenang akan diumumkan di acara penutupan ISF 2025 di Summarecon Mall Serpong pada 28 Agustus 2025.
Festival ini merupakan kolaborasi APPBI dengan Kementerian terkait, GIPI, BINA, HIPPINDO, dan APRINDO. Programnya meliputi festival kuliner khas Nusantara, bazar produk UMKM, hingga pertunjukan seni budaya yang tersebar di sejumlah mal. APPBI menargetkan transaksi mencapai Rp23 triliun sepanjang penyelenggaraan ISF 2025.
Dengan demikian, sekalipun fenomena “rojali” dan “rohana” masih ada di pusat perbelanjaan, kehadiran program strategis seperti Indonesia Shopping Festival diyakini dapat mengubah kunjungan menjadi potensi transaksi nyata.
“Yang penting mereka datang dulu. Dengan program dan momentum yang tepat, kami optimis kunjungan itu bisa berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ritel dan ekonomi nasional,” tutup Alphonzus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR