Raja Kolaborasi: Kekuatan terbesar Dunk adalah kemampuannya untuk menjadi kanvas kosong.
Ratusan colorway dan kolaborasi membuatnya tetap relevan dan menjadi item koleksi yang paling dicari.
Akar Budaya yang Kuat yakni lahir dari kultur bola basket dan diadopsi oleh dunia skateboard, Dunk memiliki narasi dan keaslian yang mendalam.
Ia lebih dari sekadar sepatu; ia adalah bagian dari sejarah subkultur.
Fenomena "Panda": Terlepas dari kritik "terlalu umum", Nike Dunk Low "Panda" (hitam-putih) menjadi fenomena budaya tersendiri, membuktikan kemampuan Dunk untuk menembus pasar massal dan tetap menjadi item yang paling diinginkan.
Namun, tantangan bagi Dunk di 2025 adalah kejenuhan pasar. Dengan begitu banyak rilisan, eksklusivitasnya mulai terkikis.
Pertanyaannya adalah, apakah Nike bisa terus menjaga api hype tetap menyala tanpa membakar habis pasarnya?
Jadi, siapa yang akan merebut mahkota di 2025? Jawabannya tidak sesederhana memilih satu pemenang.
Sebaliknya, kita akan melihat perpecahan tahta yang jelas:
Baca Juga: Jangan Ketinggalan! Inilah 3 Sneakers Retro yang Wajib Ada di Lemari Sepatumu
Adidas Samba akan menjadi Raja Street Style Sehari-hari (The Everyday King).
Untuk mayoritas konsumen fashion, milenial, dan Gen Z yang mencari sepatu serbaguna, stylish, dan tidak berteriak "hype", Samba adalah jawabannya.
Ia sejalan dengan pergeseran global menuju gaya yang lebih abadi dan personal. Ia adalah pilihan cerdas untuk OOTD yang tak perlu banyak usaha.
Nike Dunk Low akan tetap menjadi Raja Budaya Hype (The King of Hype Culture).
Bagi para kolektor, sneakerhead sejati, dan mereka yang menggunakan sepatu sebagai statement piece,
Dunk tidak akan tergantikan. Rilisan kolaboratif dan edisi terbatas akan terus mendominasi percakapan di komunitas dan mempertahankan nilai jualnya di pasar sekunder.
Tag
Berita Terkait
-
Jangan Ketinggalan! Inilah 3 Sneakers Retro yang Wajib Ada di Lemari Sepatumu
-
Adidas SL72 Disebut Juga Adidas Kalimantan, Mengapa?
-
Adidas SL72 Disebut Bisa Gantikan Samba? Ternyata Warisan Sejarah Tahun 1972
-
Samba Fatigue? Ini 5 Alasan Adidas SL72 Jadi Sepatu Wajib Punya
-
Sepatu Adidas Samba Original Made In Mana? Ini 5 Cara Membedakan yang Ori dan KW
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam