Suara.com - Pihak SMA Santo Yosef Solo angkat bicara mengenai ijazah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Ini setelah Roy Suryo menyebut Gibran pernah bersekolah di Santo Yosef Solo.
SMA Santo Yosef menegaskan bahwa Gibran tidak pernah menempuh pendidikan di tempat mereka. Artinya, isu ijazah Gibran merupakan lulusan SMA Santo Yosef tidak benar.
Terlepas dari itu, menarik untuk melongok profil SMA Santo Yosef Solo dan fasilitasnya. Apalagi, sekolah Katolik ini cukup bergengsi di tempat kelahiran Gibran.
Seperti apa sejarah SMA Santo Yosef Solo?
Profil SMA Santo Yosef Solo: Sejarah dan Fasilitas
SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta, yang lebih dikenal sebagai SMA Santo Yosef Solo, merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah atas swasta bergengsi di Kota Solo, Jawa Tengah.
Didirikan di bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur, sekolah ini telah berdiri sejak tahun 1960-an. SMA ini menjadi pilihan utama bagi siswa-siswi yang menginginkan pendidikan berkualitas dengan sentuhan nilai-nilai Katolik.
Berlokasi di Jalan Adi Sucipto (atau Jalan Kelengkeng 1), Kerten, Kecamatan Laweyan, sekolah ini dikelilingi lingkungan hijau yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk pusat kota, sehingga menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Motonya "Dipanserhati" yang artinya "Dipelihara dengan Telaten". SMA Santo Yosef Solo menekankan pembentukan karakter siswa melalui pendidikan holistik, menggabungkan aspek akademik, spiritual, dan sosial.
Baca Juga: Menguak Kiprah Roy Suryo yang Ditunjuk Jadi Ahli Pemakzulan Gibran: dari Narasumber hingga Menteri
Sejarah SMA Santo Yosef Solo tidak lepas dari jaringan Yayasan Pangudi Luhur, yang berasal dari Spanyol dan menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sekolah ini awalnya dibangun untuk melayani komunitas Katolik di Solo, tetapi kini terbuka bagi siswa dari berbagai latar belakang agama.
Fasilitasnya cukup lengkap untuk mendukung proses belajar mengajar modern.
Ada lapangan sepak bola, dua lapangan basket, dua lapangan voli, tiga lapangan badminton, dua meja tenis meja, lapangan padel, perpustakaan yang luas, laboratorium bahasa, laboratorium IPA, dan ruang komputer.
Ruang kelasnya dirancang ergonomis dengan rasio siswa per rombel sekitar 33,77 siswa. Sementara rasio siswa per ruang kelas mencapai 18,29.
Sekolah ini juga bangga dengan kualitas gurunya, di mana 90,32% guru bersertifikat kualifikasi, 61,29% bersertifikasi, dan 100% ruang kelas layak.
Rasio siswa-guru adalah 14,16. Ini menunjukkan perhatian intensif terhadap setiap siswa.
Kurikulum di SMA Santo Yosef Solo mengikuti standar nasional Kurikulum Merdeka, dengan penekanan pada penguatan profil pelajar Pancasila.
Selain mata pelajaran inti seperti matematika, IPA, IPS, dan bahasa, sekolah ini menawarkan ekstrakurikuler yang beragam, mulai dari olahraga seperti basket dan voli, seni seperti paduan suara, hingga klub debat dan pramuka.
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) juga transparan, dengan jalur prestasi yang ketat. Calon siswa harus lolos seleksi berbasis nilai dan prestasi non-akademik.
Prestasi siswa SMA Santo Yosef Solo patut dibanggakan. Setiap tahun, lulusannya diterima di perguruan tinggi negeri dan swasta ternama, baik di dalam maupun luar negeri.
Sekolah ini sering meraih juara di tingkat kabupaten dan provinsi dalam bidang olahraga, sains, dan seni.
Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka
Kontroversi ijazah Gibran Rakabuming Raka meledak pada September 2025. Hal ini dimulai ketika seorang warga bernama Subhan Palal mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap Gibran dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Gugatan senilai Rp 125 triliun itu menyoroti dugaan ketidaksesuaian pendidikan Gibran dengan syarat calon wakil presiden, yang minimal harus lulusan SLTA atau sederajat sesuai UU Pemilu.
Dalam biografi resmi, Gibran disebut menempuh SMA di Orchard Secondary School, Singapura.
Namun, pakar telematika Roy Suryo, yang juga penggugat ijazah Presiden Joko Widodo, mengklaim bahwa Gibran pernah bersekolah di SMA Santo Yosef Solo hingga kelas dua sebelum pindah ke sekolah lain.
Roy menyebut ada "kesaksian dan bukti" dari warganet yang mengaku satu angkatan dengan Gibran. Bahkan, kata Roy Suryo, ada klaim bahwa Gibran keluar dari sekolah karena prestasi rendah dan melanjutkan di Singapura.
Pernyataan Roy Suryo ini langsung dibantah oleh Kepala Sekolah SMA Santo Yosef Solo, Bruder Yohanes Sudarman FIC.
Pada 9 September 2025, Bruder Yohanes tegas menyatakan bahwa berdasarkan data arsip siswa, Gibran Rakabuming Raka belum pernah sekolah, bahkan daftar pun tidak ada di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.
Klarifikasi ini disampaikan lagi oleh Bruder Yohanes pada 16-17 September 2025. Ia menegaskan bahwa penggugat belum pernah datang ke sekolah untuk verifikasi.
Dalam klarifikasinya, Bruder Yohanes mengaku sia bersaksi di pengadilan jika diperlukan, demi menjaga nama baik sekolah.
Kejujuran SMA Santo Yosef Solo ini menuai pujian dari berbagai kalangan. Pengamat hukum menilai klarifikasi tersebut penting untuk mencegah opini liar di masyarakat dan memastikan proses hukum berjalan transparan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Siapa Salsa Erwina Hutagalung yang Trending di X?
-
Jepit Rambut Bentuk Pakaian Dalam Wanita Viral di Jepang, Harganya Bikin Dompet Menangis!
-
Dari Mana Saja Sumber Penghasilan Mongol? Duit Rp53 Miliar Raib Dibawa Cagub Korup
-
Perjalanan Mualaf Elizabeth Tjandra Istri Erick Thohir
-
Apa Akun IG Elizabeth Tjandra Istri Menpora Erick Thohir?
-
4 Serum Viva untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Samarkan Kerutan, Garis Halus, dan Flek Hitam
-
1 Lagi Adik Tingkat Jokowi Masuk Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo
-
Sosok Elizabeth Tjandra Istri Erick Thohir: Mualaf, Apa Pekerjaannya?
-
Apa Arti Eat The Rich? Istilah Viral dari Rakyat yang Kesal Pada Kesenjangan
-
Rincian Kekayaan Erick Thohir yang Capai Rp 2,4 Triliun: 2 Periode Menteri BUMN, Kini Jadi Menpora