Lifestyle / Komunitas
Minggu, 21 September 2025 | 08:32 WIB
Stiker Stop Strobo dan Sirine "Tot Tot Wuk Wuk" (Ist/Ziko Harnadi)
Baca 10 detik
  • Ajakan stop 'tot tot wuk wuk' dari penggunaan strobo dan sirine ilegal ramai digaungkan di media sosial.
  • Masyarakat merasa jengah dengan kelakuan mobil yang arogan menggunakan sirine dan strobo di jalan.
  • Suara "tot tot wuk wuk" dinilai mengganggu, terlebih jika kondisi jalanan padat dan macet.

Suara.com - Belakangan ini viral seruan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' yang menggema di media sosial.

Seruan ini muncul sebagai protes masyarakat karena jengah dengan kelakuan mobil pribadi yang arogan menggunakan strobo dan sirine di jalanan, dengan suara 'tot tot wuk wuk' yang sangat khas.

Protes ini juga muncul lantaran pengguna jalan sering menghadapi mobil pengawalan yang selalu ingin menjadi prioritas di jalanan, padahal tidak dalam kondisi darurat.

Suara sirine "tot tot wuk wuk" itu dinilai sangat mengganggu dan membuat pengguna jalan lain frustrasi, terlebih jika kondisi jalanan padat dan macet.

Seruan tersebut mengajak warga masyarakat agar kompak memberikan jalan hanya pada kendaraan darurat yang berhak, seperti mobil ambulans dan pemadam kebakaran.

Kini, masyarakat mulai memasang beragam stiker ajakan untuk stop "tot tot wuk wuk" yang ditempel di kendaraan sebagai bentuk penolakan penggunaan sirine dan strobo secara ilegal.

Drifter Ziko Harnadi pun mengajak masyarakat untuk menempelkan stiker sebagai bentuk protes. Ia juga membagikan stiker yang dapat diunduh secara bebas.

Salah satu stiker yang viral bertuliskan "KECUALI AMBULANCE & DAMKAR STOP! STROBO DAN SIRINE!! KALIAN HIDUP DARI PAJAK KAMI"

Berikut ini link download stiker untuk Stop Tot Tot Wuk Wuk yang bisa dipasang di kendaraan pribadi:

Baca Juga: Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"

Link Download Stiker untuk Stop Tot Tot Wuk Wuk

Pesan dalam stiker tertulis dengan jelas menolak arogansi pengendara yang menggunakan sirine dan strobo secara sembarangan.

Stiker ajakan untuk stop menggunakan strobo dan sirine itu sangat beragam dan sudah menjadi viral di media sosial. 

Mantan Duta Besar RI untuk Polandia, Peter F. Gontha juga turut mendukung gerakan ini dengan membagikan stiker tersebut melalui media sosialnya.

"Ramai-ramai bikin stiker ini, yang banyak dan bagi-bagikan kepada siapa saja,” tulisnya dikutip pada Minggu (21/9/2025).

Menurut UU No. 22 Tahun 2009, hanya kendaraan tertentu yang berhak menggunakan sirene dan strobo, di antaranya:

1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.
2. Ambulans yang mengangkut orang sakit.
3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.
4. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia.
5. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara.
6. Iring-iringan pengantar jenazah.
7. Konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Kakorlantas Polri Larang Penggunaan Sirine "Tot Tot Wuk Wuk"

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri resmi membekukan penggunaan sirene dengan bunyi khas “tot-tot wuk-wuk” yang kerap dipakai dalam pengawalan di jalan raya.

Keputusan ini diambil setelah banyak keluhan masyarakat yang merasa terganggu, terutama di tengah kondisi lalu lintas padat.

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan, evaluasi dilakukan sebagai bentuk respons atas aspirasi publik.

“Semua masukan masyarakat itu hal positif untuk kita dan ini saya evaluasi. Bahkan saya, Kakorlantas, saya bekukan untuk pengawalan menggunakan suara-suara itu karena masyarakat terganggu, apalagi padat,” ujar Agus kepada wartawan, Jumat (20/9/2025).

Ia menambahkan, aturan penggunaan sirene sebenarnya sudah ada, termasuk kapan suara tertentu boleh dinyalakan. Namun untuk sementara, bunyi “tot-tot wuk-wuk” tidak lagi digunakan.

“Ini kita evaluasi biarpun ada ketentuannya pada saat kapan menggunakan sirene termasuk tot-tot, untuk Korlantas sementara kita bekukan. Semoga tidak usah harus pakai tot-tot lagi lah. Setuju ya?” katanya.

Agus menekankan, kebijakan ini sudah mulai diterapkan dan terus dipantau.

Load More