Lifestyle / Komunitas
Rabu, 24 September 2025 | 12:41 WIB
Ilustrasi Petugas MBG di dapur. (Instagram)

Suara.com - Ada sosok yang menjadi garda terdepan program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto.

Sosok itu tak lain adalah para petugas MBG yang bekerja di bawah naungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Mereka ikut serta menjamin makanan tersaji, tersalurkan, dan terlaporkan agar anak-anak sekolah di Tanah Air mendapat gizi terbaik.

Para petugas MBG bekerja suntuk untuk memastikan seluruh porsi makanan dapat sampai ke tangan para penerima program.

Sayang, kinerja para petugas MBG kerap mendapat sorotan. Teranyar, terjadi beberapa keracunan massal yang dituding akibat makanan yang disalurkan melalui program MBG.

Salah satu kasus yang sempat disorot dan menjadi kasus nasional yakni terjadi di wilayah Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

Badan Gizi Nasional (BGN) tak memungkiri bahwa ada keracunan massal yang terjadi pada para siswa penerima program MBG.

Kepala BGN, Dadan Hindayana dalam keterangannya di Posko Kesehatan di Cipongkor pada Selasa (22/9/2025) menegaskan pihaknya telah menjamin seluruh bahan pokok dan fasilitas untuk menyiapkan MBG.

Dadan kemudian menyoroti bahwa ada keteledoran dari petugas MBG sehingga terjadi keracunan.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Evaluasi MBG: Programnya Bagus, Penanganannya Tidak Tepat

Salah satu hal yang disorot oleh Dadan yakni faktor penyajian. Disinyalir bahwa petugas MBG menyajikan terlampau lama dari waktu pengolahan. Alhasil, beberapa makanan yang telah didistribusikan menjadi basi.

Muncul dugaan bahwa beberapa oknum petugas MBG menyiapkan makanan pada malam hari dan dalam waktu yang singkat.

Terlepas dari berbagai kritik yang dialamatkan ke para petugas MBG, mereka telah bekerja ekstra agar program berjalan dengan lancar.

Lantas, apakah gaji petugas MBG sepadan dengan tekanan kerja yang mereka terima?

Jadi petugas MBG bukan tanpa syarat

Sebelum menjadi petugas MBG dan menerima gaji sebagai garda depan program Prabowo, para calon petugas harus menempuh syarat yang ketat.

Ada beberapa syarat untuk petugas MBG di bidang yang berbeda-beda.

Salah satu posisi yang paling terdepan yakni juru masak, pemorsian, dan bagian persiapan.

Ketiga posisi tersebut paling lekat dengan makanan yang tersaji dan bekerja di bawah divisi posisi dapur dan teknis.

Syarat bagi pekerja operasional di dapur yakni sebagai berikut:

  • Pria/Wanita,
  • Usia 19-50 tahun,
  • Pekerja keras dan sanggup bekerja tim.

Ada juga beberapa dokumen yang harus disiapkan sebelum mengajukan diri sebagai petugas MBG untuk semua bagian, yakni sebagai berikut.

  • Surat Lamaran,
  • Daftar Riwayat Hidup (CV),
  • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP),
  • Fotokopi Ijazah Terakhir,
  • Sertifikat pendukung (jika ada),
  • Fotokopi Buku Rekening,
  • Fotokopi BPJS,
  • Fotokopi NPWP,
  • Surat Keterangan Sehat,
  • Formulir Pendaftaran (dapat diperoleh di lokasi pendaftaran).

Terhitung, kini pihak SPPG telah menggandeng 600 ribu tenaga kerja, sebagaimana keterangan resmi Dadan dalam kesempatan terpisah, di kantornya, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Gaji petugas MBG yang banyak dikritisi

Publik bertanya-tanya apakah menjadi seorang petugas MBG sepadan dengan tekanan kerja dari berbagai pihak.

Dadan Hindayana menyatakan bahwa gaji petugas MBG bisa mencapai Rp2 juta per bulan.

Sebagaimana pengamatan Dadan, gaji tersebut sudah cukup untuk membantu ibu rumah tangga yang sebelumnya tak berpenghasilan.

Program MBG dinilai dapat menyerap para ibu rumah tangga di penjuru negeri untuk turut berkontribusi sebagai petugas.

Dadan juga sempat menyebut bahwa petugas MBG mempunyai status sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

SPPG juga masuk dalam anggaran APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tahun 2025, sehingga penggajian para petugas MBG telah dijamin pemerintah.

Kontributor : Armand Ilham

Load More