Suara.com - Usai menuntaskan dua periode kepemimpinannya di Tanah Air, Jokowi dipercaya duduk di kursi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy. Lantas, apa itu Bloomberg New Economy?
Penunjukan ini diumumkan di New York, Amerika Serikat, dan dianggap sebagai pengakuan global atas kiprahnya selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Jokowi kini duduk sejajar dengan tokoh-tokoh dunia seperti pendiri Moderna, pejabat tinggi IMF, hingga mantan perdana menteri Eropa.
Penunjukan ini sekaligus menjadi cerminan bagaimana posisi Indonesia makin diperhitungkan di panggung global.
Menariknya, Bloomberg New Economy bukan sekadar tempat para pemimpin berpidato, melainkan ruang diskusi elite yang membentuk arah baru ekonomi dunia.
Lalu, apa sebenarnya forum ini dan apa tugas Jokowi di dalamnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Bloomberg New Economy?
Merujuk dari situs resminya, Bloomberg New Economy adalah platform global yang diluncurkan pada tahun 2018 oleh Bloomberg.
Tujuan utamanya adalah menjadi jembatan dialog antar pemimpin dunia dalam menghadapi pergeseran kekuatan ekonomi global yang kini bergerak dari Barat ke Timur, serta dari Utara ke Selatan.
Sejak awal berdirinya, Bloomberg New Economy rutin menyelenggarakan forum internasional yang mempertemukan kepala negara, CEO perusahaan multinasional, investor besar, inovator, hingga pemimpin organisasi multilateral.
Baca Juga: Politisi PSI Bela Jokowi Soal Tuduhan Absen di Sidang Umum PBB, Singgung Masa Pandemi
Tidak hanya soal perdagangan atau keuangan, topik yang dibahas juga menyentuh isu-isu penting abad ini, seperti perubahan iklim, tantangan rantai pasok, digitalisasi, hingga kesenjangan pembangunan.
Hingga kini, lebih dari 1.500 tokoh berpengaruh telah bergabung dalam komunitas Bloomberg New Economy.
Forum utama mereka, yaitu Bloomberg New Economy Forum, menjadi ajang diskusi bergengsi yang setiap tahun dihadiri para pemimpin dunia.
Dengan visi tersebut, Bloomberg New Economy bukan sekadar wadah diskusi, tetapi juga arena untuk merumuskan strategi baru dalam mendorong ekonomi yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Tugas Jokowi sebagai Dewan Penasihat
Untuk memperkuat peran dan arah organisasinya, Bloomberg membentuk Dewan Penasihat Global pada April 2025.
Dewan ini beranggotakan 22 tokoh kelas dunia dari berbagai latar belakang yang dinilai mampu memberikan masukan strategis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
-
Sambut Tahun Baru, Wamenpar Ajak Bersih-Bersih Lewat Clean The City
-
5 Sepatu Lokal dengan Arch Support untuk Kaki Datar, Empuk Dipakai Jalan Jauh
-
5 Sepatu Lari dengan Responsive Foam Terbaik, Tingkatkan Kecepatan dan Kurangi Lelah
-
7 Sepatu Lari Hoka Diskon Besar di Foot Locker, Hemat Sampai Rp1,4 Juta
-
Apa Manfaat Jalan Kaki? Aktivitas Sehat yang Masuk Year in Search 2025
-
4 Rekomendasi Sepatu Lari On Cloud untuk Pemula, Harga dan Kualitas Premium
-
Olahraga Pilates Masuk Year in Search, Ini 19 Manfaatnya untuk Tubuh dan Mental
-
6 Rekomendasi Cushion yang Minim Oksidasi, Makeup Awet Berjam-jam Anti Kusam
-
5 Lipstik Lokal yang Elegan dan Tahan Lama untuk Usia 50-an