- Gaya hidup sehat dan ramah lingkungan makin diminati, terutama di kalangan anak muda urban
- Didorong isu lingkungan, tren ini jadi populer dengan komunitas inklusif.
Suara.com - Di tengah padatnya aktivitas perkotaan, semakin banyak orang yang menyadari pentingnya gaya hidup sehat sekaligus ramah lingkungan. Tak hanya demi kesehatan diri, tetapi juga sebagai kontribusi nyata untuk menjaga bumi tetap layak huni. Polusi udara, tumpukan sampah plastik, dan konsumsi berlebihan kini membuat generasi muda lebih selektif dalam memilih aktivitas, makanan, hingga gaya hidup sehari-hari.
Fenomena ini terlihat jelas di kota besar seperti Jakarta, di mana isu kualitas udara sering menjadi pembicaraan. Hidup sehat dan ramah bumi akhirnya bukan lagi pilihan eksklusif, melainkan kebutuhan. Dari pola makan berbasis nabati, kebiasaan bersepeda, hingga tren thrifting, semua menunjukkan bahwa kepedulian pada lingkungan kini semakin melekat pada identitas anak muda urban.
Lebih dari sekadar gerakan sosial, eco-conscious lifestyle juga berkembang menjadi gaya hidup populer. Ada unsur kebersamaan, edukasi, dan bahkan hiburan di dalamnya, yang membuat semakin banyak orang mau terlibat.
Lima Alasan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Semakin Diminati
Kesehatan yang Lebih Baik
Mengurangi polusi dan memilih produk alami bukan hanya berdampak pada bumi, tapi juga tubuh. Aktivitas outdoor ramah lingkungan sekaligus jadi cara menjaga stamina.
Kontribusi Nyata untuk Lingkungan
Langkah kecil, seperti mengurangi plastik sekali pakai atau menanam pohon, memberi dampak nyata ketika dilakukan bersama-sama.
Tren Konsumsi yang Lebih Bijak
Baca Juga: Sudah Gandeng Ahli ITB, Pemprov DKI Yakin Bau Sampah RDF Rorotan Sudah Teratasi
Fashion berkelanjutan, belanja produk lokal, hingga penggunaan ulang barang lama kini menjadi gaya hidup baru yang dianggap keren sekaligus bertanggung jawab.
Komunitas yang Inklusif
Gaya hidup ramah bumi menghadirkan ruang berkumpul lintas latar belakang, dari pegiat lingkungan, keluarga muda, hingga kreator konten.
Teknologi yang Mendukung
Inovasi digital, mulai dari aplikasi donasi pohon hingga sistem pembayaran hijau, membuat gaya hidup ramah lingkungan lebih mudah diakses.
Langkah Membumi Ecoground 2025
Berita Terkait
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
RI Alami Krisis Sampah: TPA Penuh dan Jadi Sumber Polusi, Danantara Disebut-sebut
-
Eco-Living untuk Anak Muda: Gaya Hidup Kekinian yang Menyelamatkan Bumi
-
Trekking Jadi Gaya Hidup: Sandal Ini Siap Temani Petualangan Urban dan Alammu!
-
Dari Fun Run Hingga Push Bike, Ini Dia Festival Gaya Hidup yang Memadukan Teknologi dan Olahraga
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Sosok Meta Ayu Istri Diplomat Arya Daru yang Minta Kematian Suaminya Diusut Transparan
-
5 Universitas dengan Jurusan Marketing Terbaik di Singapura, Kampus Wapres Gibran Termasuk?
-
Duduk Perkara Konflik Eks Dosen UIN Malang dengan Sahara yang Viral, Sampai Diusir Warga?
-
Pakai Gamis Longgar Melulu, 3 Momen Perut Buncit Nissa Sabyan Jadi Sorotan
-
Kalender Jawa 29 September 2025: Rahasia Weton Senin Wage Agar Sukses Karir dan Asmara
-
Siapa Dian Hunafa? Dituding Bohong usai Pasang Badan soal Ijazah Gibran
-
Ramalan Zodiak 29 September 2025: Peluang, Tantangan, dan Nasihat Keuangan
-
Makna Lagu Enta Eih yang Diposting Tasya Farasya, Gambaran Sakit Hati Terdalam
-
Siapa Founder Spotify? Platformnya Ramai Ditinggalkan Musisi Internasional
-
Oase Literasi di Pesisir Tangerang: Lebih dari Sekadar Membaca, Ada Tawa dan Harapan!