Lifestyle / Komunitas
Kamis, 02 Oktober 2025 | 13:28 WIB
Foto udara bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). [ANTARA FOTO/Umarul Faruq/nz]
Baca 10 detik
  • Gedung tiga lantai Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk saat ratusan santri sedang menunaikan salat Asar, diduga karena fondasi tidak kuat.
  • Hingga kini, 120 santri berhasil dievakuasi, sementara 59 lainnya masih terjebak di reruntuhan.
  • Selain itu, muncul sorotan soal izin bangunan dan biaya masuk Ponpes ini. Simak ulasannya!

Suara.com - Ambruknya gedung tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang terletak di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur masih menjadi perbincangan.

Peristiwa ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo pada Senin, 29 September 2025 sekitar pukul 15.00 WIB saat ratusan santri melaksanakan salat Asar berjamaah.

Gedung musala tiba-tiba runtuh setelah beberapa jam dilakukan pengecoran bagian atas.

Diduga penyebab utama ambruknya gedung adalah fondasi dan penopang struktur yang tidak cukup kuat menahan beban pengecoran.

Sampai Rabu (1/10/2025), tim SAR gabungan dilaporkan sudah berhasil mengevakuasi 120 santri dari beberapa sektor wilayah evakuasi.

Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) kemudian melaporkan, diduga masih ada 59 santri yang terjebak di bawah reruntuhan gedung sampai Rabu malam pukul 23.00 WIB.

Tim SAR gabungan berusaha mengevakuasi korban reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. [Kantor SAR Kelas A Surabaya]

Selain itu, ada sorotan karena gedung tersebut diduga tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) serta konstruksinya tidak sesuai standar teknis. Hal ini diungkap oleh Bupati Sidoarjo Subandi.

"Ini saya tanyakan izin-izinnya mana, tetapi ternyata enggak ada," kata Subandi saat memberikan keterangan pada Selasa (30/9/2025).

Kejadian ini tentu membuat Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menjadi pusat perhatian. Beragam informasi seputar pondok pesantren pun ikut menuai atensi, termasuk biaya masuknya.

Baca Juga: Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, DPR Minta Investigasi dan Sanksi

Kira-kira, berapa biaya masuk dan SPP di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Berapa Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo?

Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Instagram/@alkhoziny_buduran)

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny atau dikenal sebagai Ponpes Buduran terletak di Desa/Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Pesantren ini didirikan oleh KHR. Khozin Khoiruddin sekitar tahun 1927, menjadikannya salah satu pondok pesantren tertua di Jawa Timur. Sekarang pesantren ini diasuh oleh KH Raden Abdus Salam Mujib.

Soal biaya pendidikan, Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mematok angka yang terbilang cukup terjangkau, yakni hanya puluhan ribu hingga ratusan ribu Rupiah saja.

Berikut informasi biaya di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengacu pada brosur penerimaan santri baru Tahun Ajaran 1444/1445 H (2023) di Instagram @alkhoziny_buduran:

I. Pendaftaran Santri Baru

  • Pendaftaran Pondok Pesantren: Rp400.000
  • Pendaftaran Madrasah Diniyah: Rp250.000
  • Baju Taqwa: Rp50.000
  • Baju Batik: Rp120.000
  • Kopyah Putih Alkhoziny: Rp20.000
  • Kopyah Hitam Alkhoziny: Rp20.000
  • Celana Abu-abu: Rp95.000
  • Baju Putih: Rp65.000

II. Pendaftaran Madrasah Formal MTs/MA

  • Pendaftaran: Rp500.000
  • Buku LKS: Rp80.000
  • Kartu Pelajar: Rp10.000

III. SPP Pondok dan Madrasah Diniyah

  • SPP Ibtidaiyah: Rp75.000
  • SPP Tsanawiyah: Rp80.000
  • SPP Aliyah: Rp80.000

Pengurus Ponpes Al Khoziny Sidoarjo usai Gedung Ambruk

Setelah kejadian ambruknya gedung musala di Ponpes Al Khoziny, KH Abdus Salam Mujib selaku pengasuh pesantren, langsung memberikan keterangan resmi kepada publik.

KH Abdus Salam menyebut bahwa bangunan tersebut tengah dalam proses pengecoran lantai atas ketika runtuh, dan kejadian itu ia anggap sebagai takdir dari Allah.

"Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi, semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik," jelas KH Abdus Salam Mujib, dilansir pada Kamis (2/10/2025).

Ia juga meminta agar wali santri dan keluarga korban bersabar sembari pihak pesantren fokus pada evakuasi serta pemulihan kondisi.

Load More