- Kaesang Pangarep dan Erina Gudono menggelar Tedhak Siten untuk putri mereka, Bebingah Sang Tansahayu pada Agustus 2025.
- Lebih dari sekadar perayaan, Tedhak Siten memiliki makna mendalam.
- Tradisi ini umumnya dilakukan saat bayi berusia tujuh lapan kalender Jawa.
1. Membersihkan Kaki Bayi: Sebelum menapak tanah, kaki bayi dibersihkan, melambangkan kesucian hati sebelum memulai kehidupan baru.
2. Menginjak Jadah Tujuh Warna: Bayi dibimbing untuk menapak pada tujuh macam jadah (ketan) dengan warna berbeda. Setiap warna melambangkan rintangan hidup yang harus dilalui dengan tekad kuat. Misalnya, jadah hitam melambangkan kecerdasan dan ungu melambangkan ketenangan.
3. Naik Tangga Tebu: Bayi kemudian dituntun menaiki tangga yang terbuat dari batang tebu. Tebu memiliki filosofi "antebing kalbu" atau kemantapan hati, melambangkan harapan agar anak selalu mantap dalam menapaki jenjang kehidupan.
4. Memilih Benda dalam Kurungan: Ini adalah salah satu prosesi yang paling dinanti. Bayi dimasukkan ke dalam kurungan yang berisi berbagai benda seperti alat tulis, perhiasan, beras, atau mainan. Benda yang dipilih anak diyakini menjadi gambaran minat atau profesi di masa depannya.
5. Mandi Kembang Sritaman: Setelah serangkaian prosesi, bayi dimandikan dengan air bunga setaman. Ini melambangkan harapan agar kelak anak dapat membawa nama harum bagi dirinya dan keluarga.
6. Memberikan udhik-udhik
Udhik-udhik adalah uang logam yang dicampur dengan bermacam-macam bunga. Dalam prosesi ini udhik-udhik akan disebar dan dibagikan kepada anak-anak dan orang dewasa yang hadir dalam acara. Harapannya agak kelak sang anak dikaruniai rezeki cukup sehingga dapat berbagi kepada fakir miskin.
Sebagai tambahan informasi, putri pertama Kaesang dan Erina, Bebingah Sang Tansahayu, lahir pada 15 Oktober 2024. Diketahui mereka menggelar Tedhak Siten untuk Bebingah pada Agustus 2025 lalu.
Dengan demikian, pada saat upacara Tedhak Siten dilaksanakan, Bebingah berusia sekitar 10 bulan.
Baca Juga: Erina Gudono Panen Hujatan Usai Ikut Gerakan Pink Hijau: Lo Targetnya!
Meskipun sedikit di atas batas usia tradisional 7-8 bulan, pelaksanaan Tedhak Siten oleh keluarga ini menunjukkan komitmen untuk menjaga dan merayakan tradisi budaya Jawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Gabriel's Coffee Eatery: Kafe Pet-Friendly Kekinian yang Wajib Dicoba di Gading Serpong!
-
Siap Kaya Raya? 3 Zodiak Ini Diprediksi Banjir Rezeki selama Oktober 2025
-
3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
-
5 Cara Membedakan Sepatu Puma Speedcat Asli dan KW dari Tampilannya
-
Tembus Rp1 M? Harga Cincin Lamaran Syifa Hadju dari El Rumi Jadi Sorotan
-
Silsilah Keluarga Putri Tanjung, Rumah Tangganya dengan Guinandra Jatikusumo Diisukan Retak
-
Apa Pekerjaan Guinandra Jatikusumo? Rumah Tangganya dengan Putri Tanjung Dikabarkan Retak
-
Kisah Keluarga Syifa Hadju, Ibunya Sempat Berjuang Jadi Single Parent
-
OTW Jadi Mantu Maia Estianty, Pendidikan Syifa Hadju Tak Kalah Mentereng dari El Rumi
-
Profil Toni Permana: Pembuat Paving Block dari Sampah, Kini Dilirik Ferry Irwandi