Suara.com - Anies Baswedan mengusulkan adanya kurikulum lintas negara di kawasan ASEAN sebagai langkah untuk memperkuat kolaborasi pendidikan di Asia Tenggara.
Dalam konferensi ASEAN for the People’s Conference di Jakarta, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menekankan bahwa sistem pendidikan perlu bertransformasi agar lebih relevan dengan tantangan abad ke-21.
"Kita perlu bergerak sedikit lebih jauh dalam hal mobilitas pembelajaran, eksperimen kurikulum lintas negara di kawasan ASEAN," ujar Anies, seperti dikutip dari Antara (8/10/2025).
Lantas, apa itu kurikulum lintas ASEAN yang diusulkan Anies Baswedan, apakah bisa berlaku di Indonesia? Berikut ulasan lengkapnya
Apa Itu Kurikulum Lintas ASEAN?
Mengutip dari berbagai sumber, kurikulum lintas ASEAN adalah gagasan untuk membuka kerja sama pendidikan antarnegara di Asia Tenggara, mulai dari pertukaran guru, mahasiswa, hingga relawan muda.
Konsep ini menekankan pentingnya mobilitas pembelajaran, di mana proses belajar-mengajar tidak lagi dibatasi oleh wilayah negara.
Setiap peserta didik berkesempatan untuk belajar dan berinteraksi lintas budaya, sehingga mereka tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tapi juga pengalaman sosial dan pemahaman baru tentang keragaman di kawasan ASEAN.
Tujuan utamanya adalah menciptakan sistem pendidikan yang lebih relevan dengan kebutuhan masa depan.
Baca Juga: Anies Soroti Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Karyawan Terdampak Pemotongan Jam Kerja
Dengan saling berbagi kurikulum, tenaga pengajar, dan pengalaman, negara-negara ASEAN bisa memperkaya kualitas pendidikannya masing-masing.
Apakah Bisa Diterapkan di Indonesia?
Secara umum, gagasan kurikulum lintas ASEAN ini sangat mungkin diterapkan di Indonesia.
Indonesia punya banyak pelajar, jaringan universitas yang luas, serta pengalaman panjang dalam program pertukaran pelajar internasional.
Dengan dukungan kerja sama yang lebih terarah di bawah payung ASEAN, Indonesia bahkan bisa menjadi pusat mobilitas pendidikan di Asia Tenggara.
Melalui program ini, guru dan siswa dari berbagai negara bisa saling bertukar pengalaman dan belajar bersama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Kini Diangkat Jadi Wamendagri, Apa Hoegeng Awards yang Pernah Disabet Komjen (Purn) Akhmad Wiyagus?
-
Nadif Zahiruddin Kerja Apa? Diduga Gandengan Baru Azizah Salsha
-
Revolusi di Era Digital, Ketika Belanja Bahan Dapur Semudah Scroll di Ponsel
-
Bukan Kaleng-Kaleng! Intip Spesifikasi Jam Rolex Selvi Ananda yang Harganya Capai Rp750 Juta!
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
-
Menuju Kecantikan Sempurna: 5 Tren Perawatan Kulit yang Mendominasi 2025
-
Bedak Apa yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas? Ini 7 Rekomendasi untuk Pudarkan Kerutan
-
Panduan Kreatif untuk Menyusun dan Menulis Berita yang Menarik
-
Indonesia Serius Garap Pariwisata Hijau, Kunci di Kualitas SDM
-
Aisyahrani Punya Bisnis Apa Saja? Adik Syahrini Diduga Comot Foto Chef Devina Hermawan