Lifestyle / Food & Travel
Jum'at, 10 Oktober 2025 | 12:12 WIB
produk roti dari Bake n Grind yang viral jual roti gluten free palsu [kolase ist]

Suara.com - Dunia kuliner digital tengah diguncang oleh kasus besar yang menyeret bakery di Jakarta, Bake n Grind. Brand ini melejit karena mengusung narasi sebagai penyedia produk sehat bebas alergen, mencakup klaim gluten-free, dairy free, egg free, vegan, hingga plant based.

Klaim yang sangat spesifik dan meyakinkan ini menjadikan Bake n Grind pilihan utama bagi banyak keluarga, terutama mereka yang harus ekstra hati-hati memilih asupan makanan untuk anak-anak dengan kondisi alergi parah.

Namun, kepercayaan publik hancur berkeping-keping setelah mencuat dugaan bahwa produk-produk mereka hanyalah hasil repackaging (pengemasan ulang) dari merek bakery ternama yang dijual bebas di pasaran.

Kasus ini mencuat setelah seorang ibu melaporkan anak balitanya mengalami reaksi alergi parah usai memakan kue berlabel "gluten free" dari Bake & Grind. Lantas Bake n Grind buka sejak kapan dan siapa pemiliknya? Simak penjelasan berikut ini.

Profil Bake n Grind

Felicia Novenna owner Bake & grind yang diduga lakukan penipuan produk [Ist]

Bake n Grind adalah toko bakery online di Jakarta yang berdiri sejak 2019. Bakery ini dikenal menonjolkan serangkaian klaim yang sangat spesifik dan menarik bagi pasar kesehatan dan diet seperti gluten free, dairy free, vegan, egg free, stevia & plant based.

Klaim inilah yang membuat banyak keluarga, terutama yang memiliki anak dengan alergi parah menjadikannya pilihan utama yang dipercaya.

Namun modus operandi toko ini dikabarkan tidak memproduksi roti sendiri. Mereka mengemas ulang produk dari toko lain diduga kuat dari merek seperti Holland Bakery dan Tous Les Jours lalu menjualnya dengan harga yang lebih tinggi disertai narasi 'sehat' yang menyesatkan konsumen.

Pemilik Bake n Grind

Felicia Novenna owner Bake & Grind, usaha profuk gluten-free yang diduga palsu [ist]

Sosok di balik Bake n Grind adalah Felicia Novenna. Berdasarkan penelusuran, dia dikenal sebagai lulusan berprestasi (cumlaude) dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Felicia juga sempat aktif di industri kopi dan kuliner, bahkan memiliki sertifikasi bergengsi SCA (Specialty Coffee Association).

Namun setelah praktik curangnya menjadi viral dan hasil uji lab beredar luas pada Rabu (8/10/2025), Felicia Novenna, mengambil langkah cepat untuk menghilangkan jejak digitalnya. Akun Instagram pribadinya, @/felicianovenna, yang memiliki belasan ribu pengikut langsung digembok (diprivasi).

Baca Juga: 7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan

Bukan hanya akun pribadi, akun resmi toko @bakengrind_ dan @bakengrin.ads yang memiliki lebih dari 29 ribu pengikut dan menjadi kanal utama penjualan, kini sudah tidak dapat diakses alias hilang total dari platform media sosial. Penghilangan jejak ini semakin memicu kecurigaan publik mengenai validitas tuduhan penipuan tersebut.

Kronologi Viral Bake n Grind Jual Roti Gluten Free Palsu

Felicia Elizabeth tunjukkan bukti roti hasil repacking dari toko roti lain, dan hasil uji lab roti yang dijual Bake n Grid. (Instagram @feliz88eliz)

Dugaan penipuan Bake n Grind ini pertama kali setelah seorang ibu bernama Felicia Elizabeth melalui akun @/feliz88eliz membagikan pengalaman pahitnya di media sosial. Dia melaporkan bahwa anak balitanya mengalami reaksi alergi parah di sekujur tubuh hanya dalam hitungan jam usai mengonsumsi kue yang dilabeli "gluten free" dari Bake n Grind.

Padahal, Felicia Elizabeth mengaku telah menjadi pelanggan setia toko ini selama kurang lebih satu tahun karena 100% mempercayai klaim produk mereka. Tak tinggal diam, ibu korban mengambil langkah tegas dan mandiri dengan membawa produk tersebut ke laboratorium untuk diuji.

Hasil pengujian itu akhirnya membuktikan bahwa kue yang dibeli dan dikonsumsi anaknya ternyata mengandung bahan-bahan alergen, termasuk gluten, yang bertentangan total dengan label yang tertera pada produk Bake n Grind. Dengan kata lain, klaim sehat yang selama ini dijual diduga hanyalah gimmick pemasaran berisiko tinggi.

Kasus ini juga mendapat sorotan dari Chef Yohanes Adhijaya (@yohanesadhijaya), atau yang akrab disapa Koko Ragi. Dia menyebut klaim yang dibuat Bake n Grind tidak masuk akal dan mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap produk berlabel bombastis tanpa disertai bukti uji laboratorium yang jelas.

Terbaru, Felicia Elizabeth sebagai ibu korban memberikan pembaruan terbaru lewat unggahan Instagram Story. Dia menyatakan bahwa Felicia Novenna selaku pemilik Bake n Grind telah mengakui dan menyesali semua tindakannya serta meminta maaf.

Load More