Suara.com - Kasus dugaan keracunan kembali terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kali ini, belasan balita di Desa Cibeber, Kecamatan Manonjaya, dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, diare, hingga tubuh lemas setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dugaan sementara, penyebabnya adalah susu UHT yang diduga sudah tidak layak konsumsi.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (13/10/2025), saat anak-anak mendapatkan paket makanan dari program MBG yang berisi nasi, ayam suwir, olahan sayur, dan susu kemasan UHT.
Tak lama setelah menyantap makanan tersebut, sejumlah balita mulai menunjukkan gejala keracunan.
Beberapa anak dirawat di rumah masing-masing karena gejalanya tergolong ringan, sementara sebagian lainnya harus dilarikan ke Puskesmas Manonjaya untuk mendapatkan penanganan medis.
Dugaan Penyebab Keracunan Berasal dari Susu UHT
Salah satu orang tua korban, Deti, menceritakan bahwa putranya mulai muntah dan diare beberapa jam setelah menyantap makanan program MBG.
Ia menduga penyebabnya berasal dari susu UHT yang diberikan dalam paket tersebut. Ia curiga susunya sudah basi, karena baunya agak aneh.
Menurut Deti, pembagian makanan dari program MBG ini baru dilakukan untuk kedua kalinya. Pada pembagian pertama, menu serupa juga disertai susu UHT, namun tidak menimbulkan keluhan apa pun.
Sementara itu, Kasi Kesos Kecamatan Manonjaya, Sansan Ayif Santosa, membenarkan adanya laporan dugaan keracunan tersebut. Dari hasil penelusuran awal, diperkirakan sekitar 10 hingga 11 balita mengalami gejala yang sama.
Baca Juga: Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
Pihak kecamatan bersama petugas kesehatan telah mengumpulkan sampel makanan dan minuman untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium guna memastikan sumber pasti penyebab keracunan.
Mengenali Ciri-Ciri Susu Basi
Kasus seperti ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memeriksa kondisi susu kemasan sebelum dikonsumsi.
Meski produk UHT dikenal lebih tahan lama, susu tetap bisa rusak atau basi jika penyimpanan atau distribusinya tidak sesuai standar.
Menurut situs kesehatan Alodokter, susu basi disebabkan oleh pertumbuhan bakteri berlebih yang mengubah rasa, aroma, dan tekstur susu.
Bakteri seperti E. coli, Listeria, dan Salmonella bisa berkembang cepat jika susu dibiarkan pada suhu ruangan terlalu lama, bahkan meski kemasannya belum dibuka sepenuhnya.
Tanda-tanda susu basi dapat dilihat dari beberapa hal berikut:
1. Aroma berubah, bau susu menjadi asam, tengik, atau mirip fermentasi.
2. Ada rasa masam, timbul karena produksi asam laktat oleh bakteri.
3. Tekstur menggumpal atau berlendir.
4. Warna kekuningan dan tidak segar lagi.
Berbeda dengan yoghurt yang memang dibuat melalui proses fermentasi bakteri baik seperti Lactobacillus bulgaricus, susu basi justru mengandung bakteri jahat yang bisa menyebabkan keracunan makanan.
Mengonsumsi susu basi, terutama dalam jumlah cukup banyak, bisa memicu berbagai gejala keracunan seperti:
- Mual dan muntah
- Sakit perut atau kram
- Diare
- Pusing dan lemas
Gejala ini biasanya muncul beberapa jam hingga satu hari setelah susu diminum. Pada kasus ringan, gejala bisa hilang dalam 1–2 hari.
Namun jika gejalanya semakin berat misalnya muntah terus-menerus atau diare lebih dari lima kali sehari segera periksa ke dokter untuk mencegah dehidrasi.
Pertolongan Pertama dan Pencegahan
Jika Anda atau anak Anda tidak sengaja meminum susu basi, lakukan langkah-langkah berikut sebagai pertolongan pertama:
- Hindari makan apa pun dulu sampai perut terasa lebih nyaman.
- Perbanyak minum air putih atau air kelapa untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
- Konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna seperti bubur, biskuit, atau pisang.
- Hindari sementara waktu produk susu, kopi, alkohol, dan makanan pedas.
- Istirahat yang cukup agar tubuh cepat pulih.
Untuk mencegah susu cepat basi, perhatikan cara penyimpanannya. Simpan susu di kulkas bersuhu 3–4 derajat Celcius dan hindari meletakkannya di rak pintu kulkas karena suhu di area itu tidak stabil. Setelah kemasan dibuka, sebaiknya habiskan dalam waktu 2–3 hari.
Selain itu, jangan hanya bergantung pada tanggal kedaluwarsa. Lakukan pemeriksaan sederhana dengan mencium aroma susu dan melihat warnanya. Jika baunya asam atau tampak menggumpal, sebaiknya jangan diminum meskipun tanggal kedaluwarsa belum lewat.
Waspadai Distribusi Susu pada Program Sosial
Kasus di Tasikmalaya menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah dan penyelenggara program bantuan pangan seperti MBG agar lebih ketat dalam mengawasi penyimpanan dan distribusi susu kemasan, terutama di daerah dengan suhu panas dan akses penyimpanan terbatas.
Pasalnya, susu UHT yang tampak baik di luar belum tentu aman diminum bila rantai distribusi dinginnya terganggu.
Pemeriksaan rutin terhadap stok produk dan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengenali susu basi perlu diperkuat agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Demikian itu ciri-ciri susu basi. Kasus belasan balita di Tasikmalaya yang diduga keracunan akibat program MBG dapat menjadi pengingat bahwa keamanan pangan bukan hanya soal kualitas produk, tetapi juga berkaitan dengan ketelitian, memeriksa dan menyimpannya dengan benar sebelum dikonsumsi, terutama bagi anak-anak yang sistem pencernaannya masih rentan.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja? Tak Hanya Hari Kebudayaan Nasional dan Ultah Prabowo
-
Mau Punya Wajah Glowing? Pakai 5 Rekomendasi Moisturizer Korea TerbaikIni
-
6 Shio Paling Beruntung Dalam Urusan Cinta Besok Jumat 17 Oktober 2025
-
Utang dan Kekayaan Andra Soni, Gubernur Banten yang Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga
-
Selebgram Julia Prastini Selingkuh dengan Siapa? Sosok Petinju Ini Terseret
-
Berapa Biaya Kuliah di Universitas Borobudur? Kampus S3 Ahmad Sahroni
-
7 Sunscreen Korea Terbaik untuk Flek Hitam dan Cegah Kanker Kulit
-
Profil dan Pendidikan Ahmad Sahroni, Resmi Raih Gelar Doktor
-
Apakah Adidas Samba Bisa Dipakai Olahraga? Ini 5 Varian yang Paling Dicari
-
Apa Akreditasi Universitas Borobudur? Kampus S3 Ahmad Sahroni