Lifestyle / Komunitas
Senin, 01 Desember 2025 | 11:04 WIB
Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). Sampah kayu gelondongan tersebut menumpuk di pemukiman warga dan sungai pascabanjir bandang pada Selasa (25/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar
Baca 10 detik
  • Banjir bandang di Sumut menekankan pentingnya persiapan dini untuk melindungi dokumen penting dengan mengemasnya dalam wadah kedap air.
  • Langkah antisipatif mencakup pemindahan barang elektronik ke tempat tinggi serta mencabut kabel listrik saat air mulai naik.
  • Wajib menyiapkan tas siaga bencana, memarkir kendaraan di lokasi aman, dan segera evakuasi diri jika diinstruksikan petugas.

Suara.com - Musibah banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut), seperti Deli Serdang dan Medan menjadi alarm keras bagi kita semua.

Bencana banjir yang datang tiba-tiba ini tidak hanya melumpuhkan aktivitas, tetapi juga menelan korban jiwa dan menyisakan kerugian materi yang tak sedikit.

Sebab, banjir bukan sekadar air yang menggenang, tapi ancaman nyata bagi keselamatan nyawa dan harta benda.

Berkaca dari kejadian di Sumut, persiapan dini adalah kunci bertahan hidup ketika diterjang banjir.

Dilansir dari lama BPBD dan Kemkes,, berikut adalah panduan lengkap apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan sesudah banjir melanda.

1. Dokumen Penting adalah 'Nyawa' Kedua

potret gajah Sumatera terseret banjir [Dok. Antara]

Jangan biarkan ijazah, akta kelahiran, sertifikat tanah, hingga dokumen kantor hancur menjadi bubur kertas akibat banjir.

Belajar dari pengalaman para korban banjir, pengurusan kembali dokumen yang hilang memakan waktu dan biaya besar.

Karena itu, satukan semua dokumen dalam satu koper atau tas khusus dan bungkus berlapis dengan plastik kedap air.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Mobil Keluarga Paling Irit di Bursa Kendaraan Bekas, Harga Rp60 Jutaan

Kemudian, letakkan di tempat paling tinggi di rumah, misalnya di atas lemari lantai dua.

2. Selamatkan Barang Elektronik dan Listrik

Banyak kasus kebakaran atau kesetrum terjadi saat banjir karena kelalaian pada instalasi listrik. Karena, air adalah penghantar listrik yang ganas.

Karena itu, pindahkan laptop, TV, dan kulkas ke tempat tinggi. Kemudian, buat dudukan kulkas ekstra jika perlu.

Paling penting, cabut semua kabel dari stopkontak saat air mulai naik. Pastikan tidak ada kabel terkelupas yang bisa memicu arus pendek (korsleting).

3. Siapkan 'Tas Siaga Bencana' Sekarang

Saat banjir bandang seperti di Deli Serdang terjadi, Anda mungkin tidak punya waktu untuk berkemas.

Karena itu siapkan satu tas ransel yang berisi alat survival (bertahan hidup), yang mana isinya wajib meliputi senter dengan baterai cadangan, powerbank terisi penuh, korek api, pisau kecil, tali, lakban, pakaian ganti, makanan kering/instan, air minum, dan uang tunai secukupnya.

4. Parkir Kendaraan di Dataran Tinggi

Kerusakan mesin akibat water hammer (air masuk ruang bakar) pada mobil dan motor sudah pasti membutuhkan biaya perbaikan jutaan rupiah.

Jika BMKG sudah memberi peringatan hujan lebat, segera pindahkan kendaraan ke dataran yang lebih tinggi atau lokasi parkir aman yang tidak terjangkau banjir. Jangan memaksakan menerobos banjir yang arusnya deras.

5. Jangan Ragu Evakuasi Diri

Perlu diingat bahwa harta bisa dicari, tapi nyawa tidak bisa diganti. Hal ini berkaca dari banyaknya korban di Sumut terjebak karena terlambat mengungsi.

Karena itu, kenali jalur evakuasi dan lokasi posko pengungsian terdekat dari rumah Anda.

Jika ada arahan dari RT/RW atau petugas BPBD untuk mengungsi, segera lakukan. Gunakan tongkat saat berjalan di genangan air untuk mengecek kedalaman dan lubang yang tak terlihat.

6. Waspada Penyakit Pasca Banjir

Bahaya tidak berhenti saat air surut. Lumpur sisa banjir membawa bakteri dan kuman penyakit.

Kemenkes RI mengingatkan untuk segera membersihkan dan mendisinfeksi rumah dari lumpur. Jangan sekali-kali mengonsumsi makanan yang sempat terendam air banjir.

Gunakan sepatu bot dan sarung tangan saat membersihkan rumah untuk menghindari luka dan infeksi.

7. Proteksi Aset Usaha

Bagi para pelaku usaha, banjir bisa menyebabkan kebangkrutan jika aset rusak total.

Selain mengamankan barang fisik, pertimbangkan proteksi finansial seperti asuransi usaha.

Beberapa penyedia layanan seperti Aswata bahkan memiliki proteksi khusus untuk tempat usaha yang terendam banjir. Ini langkah antisipasi cerdas agar kerugian tidak membengkak.

Load More