Suara.com - Jakarta, Ketua Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Zulbahri Madjid (senator asal Kepulauan Riau) menyatakan penyaluran tunjangan profesi guru -- baik untuk guru sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) maupun guru sekolah Kementerian Agama (Kemenag) -- bermasalah di sejumlah daerah, seperti Aceh dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Masalahnya, antara lain guru tidak memperoleh tunjangan kendati mereka memiliki sertifikat profesi dan penyaluran dananya sering terlambat.
“Kalaupun mereka menerima tunjangan, dananya sering terlambat hingga enam bulan,” kata Zulbahri dalam pernyataan pers yang diterima Matamata.com. “Di Nusa Tenggara Timur, selain terlambat, tunjangan guru tidak diterima utuh karena dipotong Rp 3 juta per orang. Berdasarkan aspirasi masyarakat di sejumlah daerah, masalah penyaluran tunjangan profesi guru tidak hanya terjadi di tahun 2013, tapi sejak tahun 2010. Institusi yang berperan mengauditnya adalah BPKP. Masalah lainnya yang terjaring ialah petunjuk teknis dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan.”
Ia menyatakannya sebagai pengantar rapat kerja (raker) Komite IV DPD dengan Kemenag, diwakili oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar serta Sekretaris Jenderal Kemenag Bahrul Hayat; Kemdikbud, diwakili oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad serta Inspektur Jenderal Kemdikbud Haryono Umar; dan Kepala BPKP Mardiasmo di Gedung DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Kendati Kemdikbud dan Kemenag menganggap serius penyaluran tunjangan profesi guru, Komite IV DPD mengingatkan kedua kementerian itu agar penyaluran tunjangan profesi guru di sejumlah daerah segera dituntaskan.
Pembayarannya bertahap ditargetkan sejak pekan keempat bulan Maret 2014, baik tunjangan profesi guru sekolah Kemdikbud maupun guru sekolah Kemenag.
Berdasarkan perhitungan Kemdikbud, tunjangan profesi guru yang terhutang selama tahun 2010-2013 berjumlah Rp 8,033 triliun; sedangkan perhitungan Kemenag, tunjangan profesi guru yang terhutang selama tahun 2008-2013 berjumlah Rp 3,056 triliun.
Hasil desk review BPKP atas penyaluran tunjangan profesi guru yang terhutang untuk guru sekolah Kemdikbud di 420 kabupaten/kota Rp 4,25 triliun (tahun 2010-2013); sedangkan untuk guru sekolah Kemenag Rp 4,70 triliun (tahun 2008-2013).
Ternyata, hasil desk review BPKP dan sampling uji petik di tiga kabupaten/kota (Kota Cimahi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Cianjur) Jawa Barat, dijumpai duplikasi penerima by name by address dan penerima yang tidak berhak.
Oleh karena itu, Komite IV DPD mendesak audit menyeluruh dan Kementerian Keuangan (Kemkeu) serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memenuhi kebutuhan anggaran audit menyeluruh BPKP itu yang dikirakan berjumlah Rp 34 miliar.
Berita Terkait
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh