Suara.com - Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merotasi puluhan pejabat pemerintah provinsi ke posisi baru. Menurut Jokowi, keputusan ini berdasarkan aduan dan apresiasi masyarakat yang disampaikan kepada dirinya.
"Saya tahu semua mana yang benar dan serius, yang konkrit, yang nyata, kelihatan semua. Karena setiap hari saya di lapangan. Juga yang lapor ke saya, sudah beres pak, sudah bagus pak, seremonial baik, tapi mohon maaf kalau itu tak bisa direalisasikan," ujar Jokowi, saat acara pelantikan pejabat Pemprov di Balai Kota, Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Jokowi mengingatkan pejabat harus mengikuti keinginan rakyat. Dengan rotasi posisi, Jokowi berharap pejabat Pemprov mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
“Dengan pelantikan ini kita harap semua berada dalam rel yang selama ini saya sampaikan. Kita ditunggu masyarakat yang ingin Jakarta berubah. Selamat bekerja dan terimakasih," tambah Jokowi .
Rotasi posisi dilakukan berdasarkan keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 200 tahun 2014, tertanggal 11 Februari 2014 tentang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan Eselon II.
Berita Terkait
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Tak Main-main! PSI Riau Targetkan 60 Kursi di 2029, Sebut Jokowi akan Ikut Mengurus Partai
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Rano Karno: JIS Siap Hidup Lagi, Pemprov DKI Benahi Akses dan Fasilitas Pendukung
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terkini
-
Pemerintah-DPR Sepakat Pertegas Pencabutan Hak Profesi bagi 'Residivis' di RUU Penyesuaian Pidana
-
IDAI Desak Banjir Sumatera Jadi Bencana Nasional: Anak Paling Rentan Terimbas
-
Darurat Hukum Narkoba! Pemerintah 'Hidupkan' Lagi Pasal Lama, Ini Alasan di Baliknya
-
Tiga Bupati Aceh Kompak Angkat Tangan! Minta Bantuan Provinsi karena Bencana Sudah 'Di Luar Kendali'
-
Kala Hujan Tak Lagi Jadi Berkah, Mengurai Akar Masalah Banjir Sumatra
-
Misteri Kayu Gelondongan Hanyut saat Banjir Sumatera, Mendagri Tito Siapkan Investigasi
-
Ketua MPR: Bencana Sumatera Harus Jadi Pelajaran bagi Pemangku Kebijakan Soal Lingkungan
-
Ngerinya 'Tabrakan' Siklon Senyar dan Koto, Hujan Satu Bulan Tumpah Sehari di Aceh
-
IDAI Ingatkan: Dalam Situasi Bencana, Kesehatan Fisik hingga Mental Anak Harus Jadi Prioritas
-
Perempuan yang Dorong Petugas hingga Nyaris Tersambar KRL Ternyata ODGJ