Suara.com - Jakarta, Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan meminta Mendag baru, Muhammad Lutfi, untuk mengawal Undang-Undang Perdagangan, Paket Pertanian dan Negara Miskin di Wolrd Trade Organization (WTO).
Gita meminta Lutfi bisa meneruskan realisasi Undang-Undang Perdagangan yang baru disahkan DPR RI.
Selain itu, Gita meminta Lutfi ikut aktif melakukan diplomasi perdagangan internasional, terutama untuk meneruskan perjuangan mengawal implementasi paket kebijakan pertanian dan negara miskin yang sudah dilahirkan organisasi perdagangan dunia (WTO) di Bali, awal Desember 2013.
Sebelum serah terima jabatan dilakukan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/2/2014), Gita sudah melakukan pembicaraan informal dengan Lutfi dan menyampaikan program-program penting yang menjadi 'pekerjaan rumah' Kementerian Perdagangan hingga 8 bulan ke depan.
"Saya melihat UU Perdagangan yang baru saja keluar itu, yang baru diketok palu, penting sekali. Secara informal saya sudah bicara ke Lutfi," kata Gita dalam keterangan resmi yang diterima Matamata.com.
Menurut Gita, pengesahan Undang-Undang Perdagangan sebagai pengganti aturan dagang warisan Belanda, Bedrijfsreglementerings Ordonnantie (BO) 1934, memerlukan turunan banyak peraturan menteri perdagangan agar bisa benar-benar efektif berlaku untuk mendorong penguatan ekonomi nasional.
"Banyak follow up yang harus dilakukan, termasuk peraturan-peraturan menteri dan aturan terkait. Tentu agar kita bisa meningkatkan produk-produksi dalam negeri untuk kepentingan konsumsi," ujar Gita.
Gita juga menggarisbawahi pentingnya melanjutkan diplomasi dengan organisasi perdagangan dunia (WTO). "Ada paket pertanian dan paket untuk negara miskin yang harus di follow up, juga dalam konteks-konteks kebijakan," tambahnya.
Berita Terkait
-
Gita Wirjawan Jadi Produser, Visinema Garap Proyek Film Ambisius Berjudul Perang Jawa
-
Tom Lembong di Pusaran Korupsi Gula: Korban 'Warisan Beracun' atau Aktor Utama?
-
Harga Iphone di Indonesia Tembus Puluhan Juta, Eks Menteri Perdagangan RI: Padahal Cuma Rp 160 Ribu Saja?
-
Kompak Korupsi Bareng Istri, Eks Walkot Bima Muhammad Lutfi Divonis 7 Tahun Bui
-
Rekam Jejak Muhammad Lutfi, Mantan Mendag Sebut Film Dirty Vote Propaganda
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026