Suara.com - Pesawat Ethiopia Airlines dengan tujuan Roma, Italia dibajak, Senin pagi (17/2/2014) dan dipaksa untuk mendarat di Jenewa, Swiss. Namun, insiden berakhir cepat setelah pembajak ditangkap dan tidak ada satu pun penumpang dan kru yang terluka.
Kasus pembajakan ini merupakan ulangan dari peristiwa yang sama pada 1996. Ketika itu, pesawat Ethiopia Airlines dengan 125 penumpang dibajak. Setelah berputar-putar di angkasa, pesawat itu kehabisan bahan bakar dan jatuh di Samudra India dan menewaskan semua penumpang.
Pada insiden pagi tadi, pesawat dengan nomor penerbangan 702 itu lepas landas dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa dan menuju Roma. TIdak lama setelah lepas landas, dan berada di wilayah udara Sudan, kru pesawat mengirim kode ‘7500’ yang merupakan kode dari pembajakan.
Lalu, kru pesawat meminta izin agar boleh mendarat di Bandara di Jenewa.
“Anda harus mengizinkan kami untuk mendarat.”
Ya, saya tahu. Maaf, kami masih menunggu respons. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan respons,” kata petugas menara di Bandara.
Pesawat tersebut akhirnya mendarat di Bandara Jenewa. Juru bicara polisi di Jenewa, Jean-Philippe Brandt mengatakan, pelaku pembajakan telah ditahan. Namun, dia tidak mengungkapkan kewarganegaraan dari pembajak itu. Selama insiden penangkapan pembajak itu, bandara Jenewa sempat ditutup sementara. (CNN)
Berita Terkait
-
Film Chor Nikal Ke Bhaga, Pencuri Berlian Terjebak dalam Pembajakan Pesawat
-
Review Film Hijack 1971, Teror Nyata dari Pembajakan Pesawat
-
3 Film Korea tentang Pembajakan Pesawat, Awas Bikin Sport Jantung!
-
Hijack 1971: Kisah Pembajakan Pesawat dengan Ketegangan Menembus Layar
-
Boeing Mengaku Bersalah atas Kecelakaan Lion Air, Ekspor Pesawat Terancam!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!