Suara.com - Kematian unggas secara mendadak yang terjadi di Kelurahan Waydadi Kota Bandarlampung, membuat warga khawatir dan meminta tim pemantau flu burung pemkot setempat turun untuk memeriksa penyebab kematian unggas tersebut.
Menurut sejumlah warga Kelurahan Waydadi, Rabu (5/3/2014), mereka khawatir ternak yang mati mendadak itu telah terjangkit flu burung.
"Ternak unggas yang mati mendadak bukan hanya ayam kampung, juga burung dara," kata Rini, salah satu warga Jl Pulau Tegal Gang Apel 3 Bandarlampung.
Di sekitar tempat tinggalnya, kematian unggas terjadi sejak awal Februari lalu hingga Maret 2014 ini.
Ia menyebutkan, warga setempat umumnya langsung menguburkan ayam yang mati, dan sisanya yang masih sehat langsung dijual ke pasar.
Sejumlah warga lainnya juga menyatakan kekhawatiran mereka, sehingga perlu tahu penyebab kematian unggas itu.
"Kami perlu tahu kematian mendadak unggas itu karena flu burung atau karena penyakit lainnya terkait perubahan cuaca," kata Lusi, salah satu warga setempat lainnya.
Lusi yang memelihara beberapa ekor ayam kampung langsung menjualnya ke pasar begitu mengetahui unggas milik tetangganya ada yang mati.
"Dalam sehari, enam ekor ayam tetangga depan rumah mati mendadak. Ayam saya langsung dijual, mumpung masih sehat," katanya pula.
Ia menyebutkan pula, warga setempat langsung membakar dan menguburkan bangkai ayam itu, namun terkendala dengan ayam yang tidak diketahui pemiliknya.
Di Kelurahan Waydadi umumnya ternak ayam kampung dipelihara bukan di dalam kandang, sehingga sangat rentan tertular flu burung, apalagi daerah itu merupakan daerah endemis virus mematikan itu.
Warga mengharapkan tim pemantau flu burung Pemkot Bandarlampung lebih tanggap dan makin sering melakukan pemeriksaan ke lapangan.(Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?