Suara.com - Pimpinan sidang Paripurna DPR langsung mendapat protes dari para Anggota Komisi I DPR yang mengikuti sidang Paripurna di Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Mereka memprotes sikap Pimpinan DPR yang secara sepihak mengubah surat rekomendasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait pemecatan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI.
Interupsi pertama datang dari Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya dari Fraksi Golkar yang menyampaikan keputusan Komisinya memecat seluruh Dewan Pengawas TVRI.
"Kami sudah dengan tegas memutuskan memecat seluruh Dewas," ungkap Tantowi di awal sidang Paripurna.
Pernyataan politisi dari partai berlambang pohon beringin itu, disambung protes dari Ketua Komisi I DPR Mahfudz Sidik.
"Baru saja kami mendapat informasi, bahwa pimpinan DPR mengubah atau menambah satu klausul dalam surat kepada presiden dari Komisi I tentang pemecatan Dewas tersebut. Apa kewenangan pimpinan DPR mengubah keputusan komisi?" kritik Mahfudz.
Menanggapi interupsi dari Tantowi dan protes Ketua Komisi I, Wakil Ketua DPR Pramono Anung yang memimpin rapat Paripurna mengelak dengan menyatakan dirinya tidak hadir dalam rapat pimpinan DPR tersebut.
"Saya tidak ikut dalam pembahasan tersebut," elak Pramono.
Pernyataan itu malah memicu protes kembali.
"Pimpinan, perkara anda tidak hadir dalam rapat, itu urusan anda. Tapi ini soal keputusan komisi yang harus dihormati," sergah Tantowi.
Pramono Anung pun men-skors rapat paripurna selama dua menit untuk menggelar loby dengan semua pimpinan fraksi.
Setelah loby dengan para pimpinan fraksi selesai dan skors dicabut, rapat paripurna memutuskan untuk mengembalikan masalah tersebut kepada Komisi I DPR.
Berita Terkait
-
Gelar Rapat Paripurna Khusus, Puan Maharani Paparkan Capaian Kerja DPR Tahun 20242025
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
TVRI Jadi Pemegang Hak Siar Piala Dunia 2026, Berpeluang Bisa Disaksikan Gratis
-
Koiyocabe Ungkap TVRI Diduga Terima Rp9,8 Miliar tapi Minta Konten Gratisan, Ini Klatifikasinya
-
Momen Prabowo Buka Pengantar RUU APBN 2026
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?