4. Kerusakan pada kedua mesin
Pada Januari 2008 pesawat milik British Airways 777 jatuh di landasan bandara Heathrow, London. Kecelakaan itu terjadi karena mesin pesawat kehilangan dorongan saat akan mendarat. Penyebabnya adalah karena pembekuan es di sistem bahan bakar. Tidak ada korban tewas dalam kecelakaan itu.
Kerusakan dua mesin jet bisa terjadi dalam insiden ini. Tetapi, menurut Hamilton, pesawat itu butuh sekitar 20 menit untuk melayang sebelum benar-benar jatuh ke laut. Waktu itu bisa digunakan pilot untuk melakukan panggilan darurat.
Langkah itu pernah diambil Kapten Chesley B Sullenberger saat pesawat Airbus A320 milik US Airways yang dikemudikannya mengalami kerusakan mesin pada 2009. Ia menyempatkan diri menghubungi pengendali lalu lintas udara sebelum mendaratkan pesawatnya di Sungai Hudson, New York.
5. Bom
Skenario ini sangat mungkin terjadi, sama seperti yang menimpa Pan Am Flight 103 pada Desember 1988 atau Air India pada Juni 1985, demikian juga pesawat Union des Transport yang meledak di atas gurun Sahara, Afrika pada 1989.
6. Pembajakan
Dalam kasus ini pembajakan mungkin saja terjadi, tetapi agak di luar pakem. Biasanya pembajak akan mendaratkan pesawat di sebuah bandara yang dipilihnya dan mengajukan tuntutan kepada pemerintah yang disasarnya.
7. Aksi bunuh diri pilot
Ada dua kecelakaan pesawat yang mematikan terjadi pada akhir era 1990an. Pertama melibatkan pesawat milik maskapai SilkAir dan maskapai Mesir, EgytpAir. Keduanya diduga dilakukan secara sengaja oleh pilot.
Kecelakaan pertama yang terjadi di Sungai Musi, Sumatera Selatan pada 1997 diduga sengaja dilakukan oleh pilot yang berkebangsaan Singapura. Penyidikan oleh pemerintah Indonesia tidak memberikan hasil "karena bukti-bukti yang diperoleh tidak cukup." Tetapi para pakar penerbangan di dunia sepakat bahwa kecelakaan itu sengaja dilakukan oleh pilot.
8. Tertembak
Pada Juli 1988 sebuah rudal milik angkatan laut AS tidak sengaja menembak pesawat komersial Iran Air. Seluruh penumpang dan kru, yang berjumlah 290 orang, tewas dalam peristiwa itu. Pernah juga, pada September 1983, pesawat Korean Airlines ditembak jatuh oleh jet tempur Rusia. (Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional