Suara.com - Sekitar 60 pengusaha datang ke Kantor DPP PDI Perjuangan, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis malam (13/2/2014), untuk memberikan dukungan kepada partai berlambang banteng mocong putih tersebut jelang pemilihan legislatif yang akan digelar 9 April mendatang.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, yang ditemui di sela-sela acara itu mengatakan, para pengusaha itu ingin melihat platform PDI Perjuangan untuk Indonesia ke depan.
"Banyak simpatisan (yang menjadi pengusaha) ingin mendengarkan mengenai PDI Perjuangan ini," kata Tjahjo.
Dari pertemuan ini, Tjahjo menegaskan, PDI Perjuangan tidak menutup kemungkinan bila para pengusaha tadi memberikan sumbangan untuk kampanye di Pemilu 2014 nanti.
"Kita berpikir positif saja, dia datang, bisa diartikan sendiri. Ngapain datang kalau enggak ngedukung. Mereka menanyakan, kalau ingin partisipasi boleh enggak? Bolehlah," tutur Tjahjo.
"Kita beri UU-nya, aturan KPU nomor rekening partai, formulir, kami partai kecil yang dibutuhkan bukan uang tapi suara," tambah dia.
Pertemuan ini, sambung Tjahjo diprakarsai oleh pengusaha muda yang menginginkan Indonesia yang lebih baik. Pengusaha yang datang ke sini berasal dari berbagai bidang yang kebanyakan datang dari Jakarta.
Tjahjo menambahkan, puluhan pengusaha ini merupakan orang-orang yang hebat. Dia mengatakan kebanyakan dari mereka memiliki jaringan yang luas.
"Kebanyakan lulusan Amerika, Inggris. Tapi mereka bukan konglemerat terkenal kok," tutur Tjahjo.
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, yang ditemui di kesempata yang sama mengatakan, para pengusaha itu akan memberikan dukungan suara dan berbagai informasi bagi PDI-P.
"Pengusaha jumlah pekerjanya besar, kalau semuanya beri dukungan tentu berarti buat kita. Yang jelas, kita minta suaranya. Kalau mereka mendukung berarti memberikan suaranya kan. Karyawannya ini kan bisa jadi aset, suara," kata Eriko.
Selain itu, para pengusaha dari berbagai elemen ini, kata Eriko, juga datang untuk memberikan masukan terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia ke depannya.
"Mereka datang untuk memberikan masukan. Tentunya untuk menghadapi pemilu masukannya seperti apa. Intinya semua mengalir," kata
Pertemuan ini juga dihadiri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri. Dalam pertemuan ini, Mega juga menyampaikan visi ekonomi partai berlambang banteng ini.
"Ibu (Mega) tadi juga berikan perkembangan situasi ekonomi saat ini dan banyak hal," imbuh Eriko.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ribka Tjiptaning PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!