Suara.com - Dinonaktifkannya sistem komunikasi pesawat MH370 terus memunculkan beragam spekulasi baru. Pasalnya, hanya mereka yang tahu benar soal "jeroan" pesawat Boeing 777 sajalah yang mampu mematikan perangkat tersebut.
Menurut lansiran The Wall Street Journal, transponder pertama, yang berfungsi untuk memberitahu posisi pesawat, kecepatan dan tanda panggilan kepada radar pusat kendali lalu lintas udara, hanya bisa dimatikan dengan pemutus sirkuit yang terletak di panel atas kokpit. Para pilot sangat jarang mengakses pemutus sirkuit, yang biasanya hanya diotak-atik oleh petugas perawatan pesawat.
Berdasarkan dokumen yang dipelajari oleh The Wall Street Journal didukung informasi dari ahli industri penerbangan, cukup dengan menarik satu pemutus sirkuit maka kedua transponder Boeing 777 akan berhenti bekerja.
Hanya mereka yang pernah menjalani pelatihan tentang sistem Boeing 777 saja yang bisa mematikan transponder tersebut. Jika memang pilot yang mematikan, maka pilot tersebut tentu pernah dibekali pelatihan mekanik pesawat. Kendati demikian, data teknis pesawat juga tersedia di dunia maya termasuk forum-forum diskusi pula. Maka tak menutup kemungkinan, orang lain juga bisa "bermain" di situ.
Para penyelidik tengah mencoba merunut satu persatu peristiwa yang terjadi di atas pesawat. Setelah hilang dari radar, sistem komunikasi satelit pesawat terus melakukan "ping" ke satelit selama lima jam.
"Ping" tersebut melemah dan akhirnya menghilang saat pesawat melintas di atas Samudera Hindia, ketika pesawat berada dalam ketinggian normal penerbangan.
Para penyelidik pun masih menyelidiki apakah satelit komunikasi tersebut mati akibat kecelakaan atau sengaja dimatikan. Pasalnya, sistem data satelit tersebar di seluruh badan pesawat. Maka, untuk mematikannya, tentu si pelaku harus mengakses langsung komponen-komponen kunci untuk mematikannya. (The Strait Times)
Tag
Berita Terkait
-
Aksi Heroik Penumpang Gagalkan Pembajakan Pesawat di Meksiko
-
Film Chor Nikal Ke Bhaga, Pencuri Berlian Terjebak dalam Pembajakan Pesawat
-
Review Film Hijack 1971, Teror Nyata dari Pembajakan Pesawat
-
Broken Ridge Dimana? Diduga Kuat Jadi Lokasi Jatuhnya Pesawat MH370
-
3 Film Korea tentang Pembajakan Pesawat, Awas Bikin Sport Jantung!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
MKD Akhirnya 'Spill' Hasil Rapat Awal, Putuskan Sahroni hingga Nafa Urbach Lanjut Proses Sidang
-
Tuntut Kenaikan Upah, KSPI Ancam Gelar Mogok Nasional Libatkan 5 Juta Buruh
-
Tewas Ditembak Usai Rusak Pos Polisi, Pria di OKU Diduga Bukan ODGJ: Fakta Sebenarnya?
-
Presiden Prabowo Terima Undangan Kongres Projo, Hadir atau Tidak? Ini Kata Gerindra
-
Skandal Konser TWICE di Jakarta: Bos Promotor Mecimapro Ditahan! Investor Merasa Tertipu?
-
Ironi Kematian Prada Lucky: Disiksa, Anus Diolesi Cabai, Dipaksa Ngaku LGBT di Ruang Intel
-
'Ku Ledakkan Kau!' Detik-Detik Mencekam Pria Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi di OKU
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?
-
Legislator PKB Dukung PPPK Jadi PNS, Ini Alasan Kesejahteraan dan Karier di Baliknya
-
KPK dan BPK Akan Sidak SPBU di Jawa! Ada Apa dengan Mesin EDC Pertamina?