Suara.com - Rusia memveto resolusi yang didukung Barat soal referendum Krimea, Ukraina, dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat, Sabtu (15/3/2014).
Hak veto adalah hak untuk membatalkan keputusan, ketetapan, rancangan peraturan dan undang-undang atau resolusi. Rusia adalah salah satu negara yang memiliki hak tersebut.
Veto tersebut semakin mengucilkan Rusia. Terlebih Cina memilih abstain dalam pemungutan suara tersebut.
Abstainnya Cina cukup mengejutkan. Sebab, Cina telah lama mendukung Rusia dalam berbagai keputusannya.
Duta Besar Amerika Serikat, Samantha Power mengatakan bahwa Abstainnya Cina adalah keputusan terbaik dalam pemungutan suara.
"Sangat menyedihkan bagi Rusia," ujarnya.
"Ketika kami berbicara dalam sidang, angkatan bersenjata masuk melintasi perbatasan timur Urkraina," lanjutnya.
Sidang darurat PBB diselenggarakan atas permintaan Amerika Serikat, yang juga penyusun resolusi Krimea.
Resolusi tersebut menyatakan bahwa referendum di Krimea yang diselenggarakan di bawah intervensi Rusia tidak sah. Dan tidak dapat menjadi dasar bagi perubahan status Krimea. (Antara/AFP)
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Harta Wahyudin Moridu Minus Rp 2 Juta, KPK Ingatkan Pejabat Jujur LHKPN
-
"Negeri Ini Disandera!": Erros Djarot Bongkar Dominasi Ketua Umum Partai dan Oligarki di Indonesia
-
9 Bulan Berjalan, Kepala Badan Gizi Nasional Sebut Sudah 4700 Siswa Keracunan MBG
-
BPOM dan PSI Perangi Obat Palsu, Libatkan Marketplace hingga Interpol
-
Rezim Jokowi Rusak Peradaban? Erros Djarot Bongkar Borok Nepotisme dan Buzzer di Lingkar Kekuasaan
-
Mahfud MD Buka Suara Soal Reshuffle dan Menko Polkam Baru: Reformasi Polri Jangan Mandek
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Golkar Soroti Kesiapan IKN Sebagai Ibu Kota Politik pada 2028, Perencanaan Spesifik Jadi Sorotan
-
Dorong Gig Economy, Pramono Anung Janji Siapkan Fasilitas Publik Terintegrasi Co-Working Space
-
Negara Siap Biayai Kuliah Lulusan Sekolah Garuda di Kampus Top Global, Asal Penuhi Syarat Ini!