Nama Jokowi disejajarkan dengan pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dan mantan kontraktor pada Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Edward Snowden.
Walau meraih penghargaan bergengsi, Jokowi tetap santai.
“Ya biasa saja. Wong selama jadi gubernur saja saya belum pernah ke Amerika. Kalau dulu sih rutin. Jadi saya tidak ngerti kenapa bisa dinobatkan seperti itu,” kata Jokowi Balai Kota, Rabu (11/12/2013) malam. “Apa ada yang beda dengan saya dari tahun kemarin? Baju tidak pernah ganti. Wajah juga biasa saja, tidak ganti-ganti."
3. Masuk MURI
Jokowi melantik 415 pejabat yang terdiri dari 44 camat, 34 non-camat (mengisi jabatan eselon III), 267 lurah, dan 73 non-lurah (mengisi jabatan eselon IV) hasil dari program seleksi lelang jabatan camat dan lurah.
Pelantikan ini kemudian mendapat perhatian Museum Rekor Indonesia (Muri). MURI memasukkan peristiwa tersebut ke dalam rekor dunia kategori pelantikan pejabat terbanyak.
"Ini nih biangnya Pak Jokowi, makanya pelantikan hari ini masuk rekor dunia," kata Ketua Umum Muri Jaya Suprana di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/6/2013). "Walaupun saya tak mendukung Jokowi jadi Gubernur, saya dukung Jokowi jadi presiden."
Jokowi mengapresiasi anugerah tersebut. Tapi, baginya yang paling penting ialah bagaimana pejabat-pejabat tersebut bekerja setelah dilantik.
"Jangan pikirin masalah yang besar, itu urusan Gubernur. Urusan lurah dan camat mulai masalah kecil, hal-hal kecil di wilayah lurah dan camat," kata Jokowi.
4. Masuk nominator 25 wali kota terbaik dunia
Ketika masih menjadi Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jokowi masuk kategori 25 wali kota terbaik di dunia versi The City Mayors Foundation.
Jokowi mendapat urutan pertama sebagai wali kota terbaik. Posisi berikutnya diduduki Wali Kota Tel Aviv (Israel) Ron Huldai, kemudian Wali Kota Anegeles Citu (Filipina) Edgardo Pamintuan, lalu Wali Kota Changwoon City (Korea Selatan) Park Wan Suu, dan Wali Kota Angkara (Turki) Melih Gokcek.
Jokowi biasa-biasa saja mendengar berita tersebut.
"Saya hanya bisa bersyukur. Tapi hal itu bagi saya biasa saja," kata Jokowi pada tanggal 12 Juni 2012. "Saya tidak pernah berpikiran macam-macam. Saya hanya ingin terus bekerja melayani masyarakat. Kalau masyarakat menilai baik, silakan. Kalau masyarakat menilai buruk, silakan. Yang penting saya bekerja."
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar