Suara.com - Pencoblosan Pemilu Legislatif 2014 di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) berlangsung hingga 14.30 WIT atau melebihi ketentuan KPU yaitu hingga 13.00 WIT. Itu dilakukan karena masih banyaknya warga yang antre untuk menggunakan hak pilihnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ternate, Abdullah Bandang ketika dihubungi di Ternate, Rabu (9/4/2014), mengatakan, sesuai ketentuan memang batas waktu pencoblosan Pemilu Legislatif 2014 hingga pukul 13.00 WIT. Tetapi yang terjadi di Ternate memang banyak TPS yang waktu pencoblosan berlangsung hingga melewati batas waktu itu.
Namun, ujarnya, molornya waktu pencoblosan tidak menjadi masalah mendasar. Karena yang menjadi pertimbangan utama adalah memberikan peluang kepada setiap warga untuk menggunakan hak pilihnya.
"Tetapi warga yang mencoblos di atas pukul 13.00 WIT tersebut adalah yang menyerahkan undangan memilih di TPS sebelum pukul 13.00 WIT dan kalau datang menyerahkan undangan setelah itu tidak bisa lagi dilayani," katanya.
Pencoblosan di TPS berlangsung hingga di atas pukul 13.00 WIT karena tingginya partisipasi warga menggunakan hak pilih, selain itu banyaknya surat suara yang harus dicoblos yaitu empat lembar dan itu membutuhkan waktu yang relatif lama untuk setiap pemilih.
Abdullah Bandang mengatakan pelaksanaan pencoblosan di Kota Ternate yang berlangsung lancar dan aman karena KPU dan seluruh jajarannya serta berbagai pihak terkait lainnya sejak dini telah melakukan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya permasalahan dalam pelaksanaan pencoblosan itu.
Sementara itu keterangan yang diperoleh dari sejumlah KPU kabupaten-kota lainnya di Malut, seperti Halmahera Selatan, KPU Halmahera Barat dan KPU Tidore Kepulauan juga menyebutkan bahwa pelaksanaan pencoblosan di daerah bersangkutan berlangsung lancar dan aman serta antusias warga untuk memilih cukup tinggi.
Jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Malut untuk Pemilu Legislatif 2014 tercatat 820.000 lebih, sudah termasuk pemilih tambahan dengan target partisipasi pemilih minimal 75 persen atau meningkat jika dibandingkan dengan Pilkada Malut 2013 yang hanya 60 persen lebih.
Tag
Berita Terkait
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
Tur Lionel Messi di India Disorot, Diduiga Dimanfaatkan Elite Politik
-
Sentil Pejabat, Fedi Nuril: Stop Bahas Pilkada di Tengah Bencana!
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung