Suara.com - Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pagi tadi Ketua Umum (Ketum) DPP PDIP Megawati Soekarnoputri telah memberikan pesan singkat ke telepon genggamnya. Pesan tersebut menurutnya berkaitan dengan perintah penjajakan untuk berkoalisi.
"Tadi pagi di-SMS (Ketum). Makin banyak pertemuan makin baik. Karena telah disampaikan oleh Bu Ketum, bahwa PDI Perjuangan ini terbuka untuk kerja sama dengan partai yang punya platform yang sama," kata Jokowi, di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Namun, Jokowi mengaku, hingga saat ini belum mengetahui platform partai lain yang memiliki kesamaan dengan PDIP. Oleh karena itu menurutnya, perlu penjajakan yang harus dilakukan dalam beberapa kali pertemuan. Meski begitu, Jokowi punya beberapa kesimpulan soal kedekatan dengan beberapa partai lain.
Dengan Partai Nasdem, Jokowi mengakui jika partai tersebut memiliki ideologi yang mirip, yaitu sama-sama nasionalis. "Selain itu, persentase suaranya lumayan gede," kata Jokowi.
Namun, ketika disebut bahwa Partai Nasdem memiliki keuntungan lebih lantaran memiliki media, Jokowi hanya tertawa. "Hahaha. Kita masang iklan tiga hari pun bayar. Gimana sih? Keuntungan apa?" katanya.
Sementara soal PKB, Jokowi mengakui memiliki kedekatan dengan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Jokowi mengatakan, tidak hanya dirinya, Megawati dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Tjahjo Kumolo, pun sudah bertemu dengan Cak Imin.
"Ya, memang dekat. Dari dulu juga dekat. Personal juga dekat," katanya.
Lalu, dengan Partai Golkar termasuk Ketua Umum-nya Aburizal Bakrie, Jokowi juga mengaku sudah bertemu. Pertemuan tersebut menurutnya dilakukan pada sebuah acara di salah satu stasiun televisi, tadi malam.
"Tadi malam sudah gitu kok. 'Mas, nanti segera bertemu ya. Ya, atur waktu'," tutur Jokowi menirukan pembicaraan keduanya tadi malam.
Sedangkan mengenai Partai Gerindra dan Ketua Dewan Pembinanya, Prabowo Subianto, Jokowi sedikit saja berbicara. Dia hanya menjawab dengan nada pelan, ketika ditanya apakah sudah ada pertemuan dengan Partai Gerindra atau Prabowo.
"Belum ada," katanya.
Yang jelas, menurut Jokowi pula, skenario koalisi dengan partai-partai tersebut, sejauh ini belum bisa disimpulkan. Menurutnya, masih perlu beberapa pertemuan lagi untuk menentukan koalisi yang tepat antara partai-partai tersebut. Namun, pada prinsipnya, Jokowi mengatakan bahwa koalisi yang akan dibangun terbuka untuk partai mana pun.
"Kita kan inginnya bertemu terus, baru tentukan. Dengan keputusan kan. Mosok bertemu baru sekali, masa langsung seperti itu. Dan saya kira, semua partai ketemu dulu dengan partai lain. Nggak mungkin ketemu cuma dengan satu-dua partai," tukasnya.
Jokowi menjelaskan, koalisi yang dimaksud pihaknya juga bukan berarti harus bagi-bagi jatah kursi menteri. Menurutnya, Indonesia menganut sistem presidensial, karena itu koalisinya pun harusnya bergaya kerja sama.
"Ini sistem presidensil. Ya kan. Jadi yang namanya bagi-bagi kursi, bagi-bagi menteri, itu hanya ada di koalisi parlementer. Koalisi itu, misalnya, kalau kamu 20 persen, dapat jatah menteri 8 misalnya. Lalu kalau 10 persen, ya jatahmu 5 kursi. Tapi kan kita tidak. Karena kita presidensial, kerja sama. Kalau bareng-bareng, ya, harus mau kerja sama," tandas Jokowi.
Berita Terkait
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG