Suara.com - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, berpendapat Partai Gerindra sangat cocok berkoalisi dengan PDI Perjuangan karena keduanya mempunyai basis ideologi yang sama, namun syaratnya salah satu pihak harus mengalah untuk mencalonkan calon wakil presiden (cawapres).
"Saat ini kedua pihak hanya memandang politik dari cermin satu sisi," kata Agung, di Jakarta, Sabtu (12/4/2014).
Menurut dia, Gerindra melihat Prabowo sebagai rising star karena suaranya terus meningkat. Namun, Gerindra masih membutuhkan untuk berkoalisi dengan partai lain.
Sementara menurut Agung, PDI Perjuangan dan Jokowi masih lebih unggul.
"Jika mereka melihat dari cermin di dua sisinya, pasti akan terjadi titik temu ideal. Titik temu itu, Prabowo yang terus naik elektabilitasnya dapat menjadi calon presiden (capres). Sementara Jokowi yang terus merosot menjadi cawapresnya," tuturnya.
Menurut Agung, fenomena ini sebenarnya ulangan pilpres tahun 2004 saat SBY dan partainya yang awalnya memiliki jumlah suara kecil, tapi elektabilitasnya menanjak dan berbeda jauh dengan Megawati Soekarnoputri dan PDIP (calon incumbent).
"Posisi SBY bisa disamakan dengan Prabowo pada saat ini. Inilah Projo yang sebenarnya, Prabowo-Jokowi. Kalau duet Projo ini yang tercipta, maka pilpres akan mereka libas dalam satu putaran," ucap Agung. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru