Suara.com - Abu Azmi, seorang politisi senior Partai Sosialis India (Samajwadi) melontarkan pernyataan mengejutkan baru-baru ini. Lelaki yang menjabat sebagai kepala partai wilayah Maharashtra itu menyatakan bahwa perempuan yang berhubungan badan sebelum menikah harus digantung, meski mereka adalah korban pemerkosaan.
"Kesimpulannya begini: perempuan manapun, baik yang sudah maupun belum menikah, yang berhubungan badan dengan lelaki, dengan atau tanpa persetujuannya, harus digantung. Keduanya harus digantung," kata Azmi.
Putra Azmi, Farhan, yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di Mumbai, meminta maaf atas pernyataan sang ayah.
"Saya berkeyakinan bahwa pemerkosa harus digantung seratus kali. Saya punya lima saudara perempuan dan setiap orang di keluarga punya keyakinan yang sama," kata Farhan.
Bukan hanya Azmi saja yang membuka wacana berbau kontroversi tersebut. Sang ketua partai Mulayam Singh Yadav bahkan mengatakan bakal menghapus hukuman mati bagi para pemerkosa yang mengulangi kejahatannya, jika dirinya terpilih menjadi perdana menteri. "Karena lelaki sudah biasa mengulangi kesalahannya", demikian alasannya.
Dalam sebuah kampanye, Yadav mengatakan, pemerkosaan terjadi karena perempuan yang memancing laki-laki untuk melakukannya.
"Laki-laki tetaplah laki-laki. Setelah berhubungan, perempuan mengeluh mereka diperkosa," kata Yadav.
Namun beberapa hari kemudian, Yadav meralat pernyataannya.
"Banyak orang bilang komentar saya benar. Saya menentang pemerkosaan. Para pemerkosa harus diberikan hukuman yang paling berat," katanya dalam sebuah kampanye lain.
Dua pernyataan itu menuai kritik dari politisi India lainnya. Lawan politik Yadav dari Partai Kongres, Shobha Oza, menyayangkan pernyataan Yadav.
"Sayang sekali ada pemimpin yang mengeluarkan pernyataan seperti itu terkait pemerkosaan. Pernyataan itu mendorong orang untuk melakukan kejahatan semacam itu," kata Oza.
Sementara itu, kepala komisi untuk perempuan di parlemen Maharashtra, Susieben Shah mengaku sudah mengundang Yadav untuk mengklarifikasi pernyataannya secara langsung.
"Pernyataannya sangat menyedihkan, tidak bertanggung jawab dan terkutuk... Jika Anda berkuasa, bukankah Anda bertugas untuk melindungi perempuan?" kata Shah. (Telegraph)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?
-
Keterlibatan Pelajar Berunjuk Rasa Meningkat: Bukti Kesadaran Dini Melawan Sistem yang Menindas!
-
Detik-detik Pria Berjilbab Rampok Mobil Pajero Sport di Bandara
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Jusuf Kalla: Memang Perlu Ada Perubahan, Kesejahteraan hingga Keadilan
-
Mendadak Menkeu Purbaya Disebut Punya Kecerdasan seperti BJ Habibie Gara-gara Ini
-
Dikritik Tak Turun Saat Rusuh, Gubernur Pramono: Saya Mantan Demonstran, Tak Mau Ambil Panggung
-
Terungkap! Ini Alasan Prabowo Rahasiakan Sosok Menko Polhukam Definitif Pengganti Budi Gunawan