Suara.com - Pemerintah Cina menutup lebih dari 100 situs porno serta ribuan akun media sosial yang dituding memuat material pornografi. Langkah terbaru pemerintah Cina itu merupakan bagian dari kampanye "Pembersihan Web 2014".
Menurut surat edaran yang diterbitkan Dinas Nasional Melawan Pornografi dan Publikasi Ilegal, kampanye itu diluncurkan untuk memberantas pornografi yang terus menjamur. Padahal, selama ini, pemerintah Cina yang memang melarang peredaran pornografi tak kurang-kurang bertindak.
Dalam operasi terbaru itu, seperti dilansir Xinhua, sedikitnya 110 situs porno dibredel. Sementara itu, sebanyak 3.300 akun media sosial yang berbau porno. Tak cuma itu, pemerintah juga sudah menghapus lebih dari 200.000 konten porno sejak bulan Januari silam.
"Menyebarkan informasi pornografi di dunia maya merusak kesehatan fisik dan mental anak di bawah umur, dan mengurangi etos sosial," kata seorang pejabat Kantor Informasi Internet Negara seperti dikutip Xinhua.
Sebelumnya, sensor ketat juga dilakukan pada situs media sosial Wechat. Wechat digunakan sejumlah kolumnis politik yang berseberangan dengan pemerintah. Kolumnis tersebut dinilai terlalu vokal.
Tak cuma Wechat, situs semacam Twitter, yakni Weibo, juga menjadi sasaran. Kabarnya, kritik-kritik bernada anti pemerintah bertebaran di situs tersebut. (Reuters)
Berita Terkait
-
Kalahkan Google, Kini Onlyfans Jadi Perusahaan Paling Untung di Dunia Berdasarkan Gaji Karyawan
-
Komdigi Denda Elon Musk Rp 78 Juta Gara-gara Konten Pornografi di X
-
Pemerintah Yakin Pornografi dan Judol Akan Diberantas Jika Akses ke VPN Diperketat
-
Waspada Jebakan Link Video Viral Andini Permata, Kenali 5 Bahaya Nonton Film Porno
-
Sewa Apartemen di Sentul City, 2 Mucikari Ini Suruh Anak-anak Live Adegan Dewasa di Aplikasi Hot51
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan