Suara.com - Kepala Badan Geologi Surono meminta warga yang beraktivitas di Gunung Slamet tetap mematuhi jarak aman, yakni empat kilometer dari puncak gunung yang saat ini berstatus siaga.
"Tipe letusan Gunung Slamet memang seperti itu. Asalkan masyarakat mematuhi jarak aman yang telah ditetapkan, maka tidak terjadi apa-apa," kata Surono, Sabtu (3/5/2014).
Menurut dia, material letusan Gunung Slamet akan jatuh di lereng sehingga gunung yang berada di lima kabupaten tersebut menjadi semakin gemuk dan tinggi.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada tanda-tanda perubahan letusan Gunung Slamet menjadi eksplosif.
"Yang penting jangan berada kurang dari empat kilometer. Gunung Slamet sedang membagikan berkahnya kepada lingkungan sekitar. Masyarakat sekitar gunung pun masih beraktivitas normal," katanya.
Gunung yang berada di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes tersebut, telah dinaikkan status aktivitas vulkaniknya dari waspada menjadi siaga pada Rabu (30/4/2014) pukul 10.00 WIB.
Peningkatan status dilakukan karena terjadi peningkatan aktivitas seismik gunung.
Pada Selasa (29/4/2014) pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 30 kali gempa letusan dan 67 kali gempa embusan asap serta muncul asap tebal kecoklatan hingga kelabu setinggi 150 hingga 700 meter.
Selain itu, terdengar 26 kali dentuman dan terlihat luncuran lava pijar sejauh 1.500 meter dari kawah.
Semburan lava pijar juga nampak jelas dari puncak Gunung Slamet, khususnya saat malam hari.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini