Suara.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meyatakan letusan sekunder yang terjadi di sungai yang dilalui material Gunung Kelud (1.731 mdpl) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berbahaya sehingga warga diminta menjauh.
"Itu (letusan sekunder) berbahaya jika ada orang yang di dekatnya. Status saat ini juga masih waspada, jarak 3 kilometer tidak diperbolehkan ada aktivitas dulu," kata Kepala PVMBG Muh Hendrasto saat dikonfirmasi terkait dengan letupan-letupan di sungai yang terjadi di Kediri, Minggu (4/5/2014).
Pihaknya juga sudah menerima laporan terkait dengan adanya letupan di sungai yang dilewati material Gunung Kelud pada hari Sabtu (3/5/2014). Letupan itu disebut dengan letusan sekunder.
Kondisi itu menunjukkan masih adanya endapan awan panas pascaerupsi gunung pada hari Kamis (13/2/2014).
Ia juga mengatakan bahwa potensi terjadi letusan sekunder memang masih bisa terjadi, terutama jika hujan cukup deras terjadi. Air hujan bersentuhan dengan material panas, yang memicu terjadinya letupan di aliran sungai yang dilewati material Gunung Kelud.
Adanya letusan sekunder itu, kata dia, juga bisa memicu turun abu. Akan tetapi, abu tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan. Kendati demikian, dia tetap meminta warga mematuhi larangan PVMBG untuk tidak mendekati gunung dalam radius 3 kilometer.
Warga di sekitar kaki Gunung Kelud gempar dengan adanya asap yang keluar dari sungai pada hari Sabtu (3/5/2014) sore. Kejadian itu terjadi di Sungai Ngobo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.
Warga mendengar suara seperti gas keluar di sekitar sungai. Di lokasi tersebut juga keluar asap serta abu. Sejumlah warga sempat takut jika gunung di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, itu meningkat lagi aktivitasnya pascaerupsi pada hari Kamis (13/2/2014).
"Kemarin hujan deras, dan terjadi letupan. Sebelumnya juga pernah, tetapi ini yang paling besar," kata Suprapto, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Gunung Kelud di Kabupaten Kediri telah erupsi yang membawa material berupa batu, pasir, dan abu. Erupsi gunung itu menimpa tiga daerah terdampak langsung, yaitu Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang. Akibat erupsi tersebut ribuan rumah warga dan ribuan hektare lahan pertanian rusak. Bahkan, warga juga harus mengungsi saat erupsi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN