Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI) meminta kepolisian memberikan perlakuan khusus terhadap sejumlah saksi anak yang bakal diperiksa terkait kematian Renggo Khadafi (11), bocah SD yang tewas karena diduga karena aksi kekerasan kakak kelas.
Komisioner KPAI Rita Pranawati menyatakan, saksi anak yang akan dimintai keterangan mesti diperlakukan berbeda dari orang dewasa serta membutuhkan penanganan khusus.
"Proses penyelidikan dan penyidikan sedang dilakukan kepolisian, termasuk memeriksa saksi-saksi yang banyak di antara mereka adalah anak-anak kecil," ujar Rita di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Renggo murid kelas 5 SDN 09 Makasar, Jakarta Timur tewas dianiaya oleh SY(13), kakak kelasnya. Tubuh Renggo penuh dengan lebam, hingga akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan dua jam di rumah sakit polri Kramat Jati, Minggu (4/5/2014).
Polisi sudah mengautopsi jenazah korban dan hingga saat ini hasilnya belum diketahui. Namun dugaan sementara adalah terjadi pendarahan pada selaput otaknya. Sementara SY, pelaku pemukulan, masih diperiksa sebagai saksi oleh pihak penyidik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis