Suara.com - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan hingga kini Indonesia masih bebas dari virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau "Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus/MERS-CoV" yang mulai menyebar di 15 negara di dunia.
Kasus MERS-CoV yang semula terjadi di Jeddah, kemudian meluas ke Mekah, Madinah, dan saat ini sudah menyebar ke 15 negara, dipastikan hingga saat ini belum masuk ke Indonesia, kata Menteri Kesehatan seusai meresmikan peluncuran pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional, (JKN) di Puskesmas Desa Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (9/5/2014).
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 47 orang di sejumlah daerah di Sumatera, Jawa, dan Bali, yang diduga terserang virus yang dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kematian atau suspek MERS-CoV itu, ternyata hasilnya negatif.
Sementara ini dari hasil pemeriksaan terhadap masyarakat yang suspek MERS-CoV tersebut, negara ini masih aman dari virus tersebut.
"Kita masih menunggu hasil diagnosis atau pemeriksaan dari empat pasien terakhir dari Medan dan Riau. Mudah-mudahan semua pasien baru itu juga dinyatakan negatif MERS-CoV," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk melindungi masyarakat di negara ini dari ancaman penyakit MERS-CoV, pihaknya mengimbau bagi yang bepergian ke luar negeri terutama ke Timur Tengah agar meningkatkan perilaku hidup sehat dan bersih, menjaga daya tahan tubuh, serta menggunakan masker di area publik.
Kemudian bagi masyarakat yang pulang dari luar negeri, pihaknya meningkatkan pengawasan di 59 titik pintu masuk dengan mengoptimalkan peran kantor kesehatan pelabuhan udara dan laut.
"Kami berupaya memperkuat deteksi dini melalui alat pendeteksi suhu tubuh "thermal scanner" di bandara udara dan pelabuhan laut bagi mereka yang baru tiba dari Timur Tengah," ujar Menkes.
Melalui alat pendeteksi suhu tubuh tersebut, petugas kesehatan bandara dan pelabuhan laut akan berupaya meminggirkan orang yang diketahui memiliki suhu di atas normal dan berupaya melakukan pemeriksaan secara intensif kepada orang bersangkutan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting