Suara.com - Para penggiat antikorupsi di Maluku Utara (Malut) mengimbau kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad untuk menolak tawaran menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada pemilu presiden 9 Juli 2014.
"Abraham Samad harus memimpin KPK sampai masa jabatan selesai, karena kiprahnya masih sangat dibutuhkan untuk memberantas korupsi di bangsa ini," kata salah seorang penggiat antikorupsi di Malut, Muhammad Saiful di Ternate, Kamis (15/5/2014).
Regulasi yang ada memang tidak melarang Abraham Samad mundur dari jabatan Ketua KPK sebelum akhir masa jabatan, tetapi mengingat korupsi merupakan masalah yang sangat genting di Negara ini, maka sebaiknya dia tetap fokus memimpin KPK.
Saiful mengatakan, KPK di masa kepemimpinan Abraham Samad saat ini, telah menunjukkan komitmennya dalam memberantas korupsi, di antaranya ditandai dengan banyaknya kasus korupsi yang diungkap lembaga itu.
Kalau Abraham Samad meninggalkan KPK menurut Muhammad Saiful, konsentrasi KPK dalam mengusut berbagai kasus korupsi pasti akan terganggu, walaupun masih ada empat pimpinan KPK yang lain.
"Saya juga ingin mengimbau kepada paprol yang akan mengusung pasangan capres dan cawapres pada pemilu presiden 2014 untuk tidak mengganggu Abraham Samad. Kalau mereka punya komitmen terhadap pemberantasan korupsi di Indoensia maka biarkan Abraham Samad menjadi Ketua KPK," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar