Suara.com - PT Minarak Lapindo Jaya tidak bisa memenuhi target yang ditetapkan pemerintah untuk membayar ganti rugi kepada warga korban lumpur Lapindo paling lambat 30 Juni 2014.
Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam mengatakan, perusahaan tidak mempunyai uang lagi untuk membayar sisa ganti rugi yang tinggal 20 persen lagi. Karena itu, PT Minarak Lapindo Jaya akan meminta pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pengendalian Lumpur Sidoarjo (BPLS) untuk membahas kelanjutan sisa pembayaran ganti rugi.
“Saya bersama Pak Nirwan Bakrie sebagai perwakilan dari keluarga Bakrie akan bertemu dengan Pak Menteri. Kami akan sampaikan kondisi sebenarnya dari PT Minarak Lapindo Jaya. Pembayaran terakhir kami lakukan Januari 2014 lalu setelah itu terhenti karena memang perusahaan tidak punya uang lagi,” kata Andi Darussalam kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (29/5/2014).
Andi Darussalam menambahkan, PT Minarak Lapindo masih mempunyai tunggakan Rp751 miliar untuk membayar ganti rugi kepada warga yang masuk dalam peta terdampak lumpur Lapindo. Jumlah itu sekitar 20 persen dari total kewajiban PT Minarak Lapindo Jaya yaitu Rp3,7 triliun.
Kata dia, kondisi keuangan perusahaan Bakrie lainnya juga tidak bagus sehingga tidak bisa meminjam uang dari perusahaan lain untuk melunasi utang kepada warga korban lumpur Lapindo.
“Saat ini kan sudah bukan jadi rahasia umum lagi bagaimana kinerja perusahaan Bakrie. Anda bisa tanyakan kepada orang-orang yang tahu, pasti mereka akan bilang bahwa perusahaan Bakrie memang dalam keadaan tidak sehat,” jelas Andi.
Lumpur Lapindo mulai menyembur pada 29 Mei 2006 di Desa Renokenongo, Porong Sidoarjo, Jawa Timur. Akibat semburan sekitar 640 hektare kawasan di 3 kecamatan terendam lumpur. Hari ini, tepat delapan tahun musibah lumpur Lapindo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!