Suara.com - Sejumlah organisasi Islam di Malaysia menyerukan jihad melawan perusahaan cokelat Cadbury menyusul penemuan DNA babi di camilan populer itu.
Lebih dari 20 organisasi Islam mengecam Cadbury, perusahaan cokelat yang dimiliki Mondelez International itu. Mereka menyebut perusahaan asal Inggris itu "melampaui batas".
"Mereka mengkhianati orang Muslim dengan mencampurkan barang "haram" ke dalam makanan yang kami konsumsi, untuk melemahkan kami umat Muslim," kata Abu Bakar Yahya, kepala organisasi Islam, Perkasa Selangor dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur.
Beberapa organisasi bahkan menyerukan Jihad melawan Cadbury atas pengkhianatan tersebut. Sementara itu, Departemen Pengembangan Islam Malaysia mendesak agar upaya hukum dilakukan atas perusahaan itu.
Kemarahan warga Muslim muncul menyusul laporan penempuan DNA babi dalam produk Cadbury. Namun, pihak Cadbury sudah membantah laporan tersebut.
"Memastikan agar semua produk kami yang dibuat di Malaysia halal adalah sesuatu yang kami perhatikan secara serius," kata Cadbury Malaysia melalui laman resmi Facebook mereka.
Kepada wartawan, Menteri Kesehatan Malaysua Subramaniam Sathasivam mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan Cadbury dan bertukar sampel untuk memastikan dari mana asal DNA babi tersebut.
"Kami ingin tahu bagaimana produk tersebut (Cadbury) terkontaminasi DNA babi. Kementerian Kesehatan juga akan melakukan tes lanjutan," kata Subramaniam.
Angka penjualan Cadbury di Malaysia memang tidak seberapa. Pemasukan perusahaan hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan 15 persen pemasukan mereka dari kawasan Asia Pasifik. Kendati demikian, isu ini tentu mengancam pendapatan dari negara-negara berpenduduk Muslim seperti Indonesia dan negara-negara di Timur Tengah. (News.com.au)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun