Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut 2 Jusuf Kalla meminta warga masyarakat untuk melaporkan jika mendapati masjid dijadikan tempat kampanye. Jusuf Kalla juga membantah dengan tegas hal itu untuk memata-matai masjid.
"Bukan begitu (menginteli masjid), kalau ada jamaah yang melihat ada yang memakai kampanye di masjid itu kan melanggar UU. Tolong agar jamaah melaporkannya ke pengurus masjid. Itu saja," kata Jusuf Kalla usai mengunjungi korban kekerasan atas nama agama di RS Panti Rapih Yogyakarta, Senin (2/6/2014).
Selaku Ketua Umum PP Dewan Masjid Indonesia, Kalla juga menegaskan tidak pernah menginstruksikan untuk memata-matai masjid.
Sesuai Undang-Undang, lanjut Kalla, area masjid harus steril dari kampanye. Untuk itu, Kalla menegaskan, hanya mengingatkan para jamaah agar melaporkan siapa saja yang melakukan pelanggaran Undang-Undang itu.
Sebelumnya Cawapres Jusuf Kalla bersama Capres Jokowi bersilaturahmi dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan diterima di kediaman pendopo Kraton Kilen Yogyakarta. Sri Sultan didampingi oleh Ratu Hemas beserta anak cucu dan menantu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional