Suara.com - Mulai hari ini, Senin (2/6/2014), Ridho Ficardo resmi memimpin Provinsi Lampung. Ridho dilantik menjadi Gubernur Lampung bersama Wakil Gubernur Lampung Baktiar Basri oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi atas nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ridho adalah gubernur termuda di Indonesia pada saat ini. Usianya baru menginjak 33 tahun. Tentu sebagian orang terkaget-kaget karena belum tahu kiprahnya dan tiba-tiba melejit menjadi orang nomor satu di Provinsi Lampung.
Bila membaca profil Ridho yang ia publikasikan di website pribadinya, sejak kecil memang sudah terlihat sekali ia ditempa dengan hidup penuh disiplin oleh lingkungan keluarga dan pendidikan.
Ia lahir di Bandar Lampung dan menghabiskan masa kecil hingga lulus SMP di perkebunan tebu Gunung Madu. Maklum, ayahandanya bekerja untuk perkebunan tebu. Setelah lulus SMP, Ridho melanjutkan di SMA Al Kautsar, Bandar Lampung.
Di websitenya, Ridho menceritakan bagaimana ia menemukan keasyikan mengikuti OSIS dan Pramuka. Sikapnya yang disiplin kemudian membawanya terpilih menjadi ketua OSIS.
Selesai SMA, Ridho memutuskan melanjutkan kuliah S1 di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya, ia meneruskan kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) selama 3 tahun mulai 2003.
"Saya mengambil jurusan intelijen. Itu adalah program kerjasama antara UI dan Badan Intelijen Nasional (BIN). Saya satu kelas dengan para letkol. Saya adalah orang sipil yang paling muda. Saat itu umur saya 22 tahun. Tesis saya bertema counter-terrorism management. Sejak itu, saya juga sering berdiskusi dengan para jenderal bintang 3 dan 4. Mereka mendengarkan paparan saya," kata Ridho.
Ridho mengungkapkan bahwa banyak sekali pengalaman yang ia dapatkan selama kuliah s2. Ia membangun jaringan dengan banyak orang. Komunikasinya pun semakin terasah.
"Saya biasa berdiskusi dengan para perwira tinggi di lembaga yang dulu bernama Badan Anti Teror Nasional (BAKN) dan sekarang jadi Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT). Saya juga mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan UI. Pernah juga saya mengajar di Pusdik Intel Polri soal teknis analisis intelijen," katanya.
Lulus S-2, Ridho melanjutkan studi S-3 di bidang ilmu politik di UI. Ia juga memutuskan untuk kursus di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada usia 28 tahun. Waktu itu, Ridho termasuk peserta paling muda dalam sejarah Lemhanas.
"Sebenarnya ada pro kontra juga saat saya masuk Lemhanas. Ada sebagian orang yang tidak suka Lemhanas dimasuki oleh anak umur 28 tahun. Akhirnya, begitulah, saya dites. Saya dijadikan ketua kelompok dengan personil yang bandel-bandel," kata Ridho.
Suka duka ia jalani. Tetapi hasilnya bagus. Ia lulus. Setelah lulus Lemhamnas, Ridho tak langsung masuk ke dunia politik.
Di website pribadi, Ridho mengaku baru mulai masuk ke ranah politik setelah Anas Urbaningrum terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada 23 Mei 2010. Menyusul kondisi itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Lampung berantakan.
"Saya lalu diminta jadi ketua DPD. Padahal saat itu saya belum di Partai Demokrat," katanya. "Yang lucu di sini adalah Partai Demokrat sendiri baru dua kali kongres untuk memilih ketua umum. Tapi di Lampung, saya adalah ketua DPD yang ke-7. Ya, itu karena saking seringnya mereka gonta-ganti pemimpin."
Ridho mengaku dibuat stres selama memimpin partai karena banyak masalah yang harus dihadapi. Pengalaman berorganisasi yang selama ini ia dapatkan, sangat bermanfaat. Ia berhasil mengelola permasalahan dan bisa mengatasi situasi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar