Suara.com - Elektabilitas dua pasang kandididat capres cawapres semakin ketat. Dari hasil survei lembaga survei Populi Center, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terus mengejar popularitas pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
Survei ini melibatkan 1500 responden pada 18-20 Mei 2014 sebelum penetapan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), selisih elektabilitasnya sekitar 5 sampai 15 persen.
Elektabilitas Jokowi-JK sekitar 47,5 persen, sementara Prabowo-Hatta sekitar 36,9 persen.
Sedangkan sekitar 15,6 persen responden belum menentukan pilihan dalam rentang waktu survei dengan margin error sekitar dua persen.
"Pilpres akan berlangsung ketat, karena selisih elektabilitas antar pasangan sekarang ini antara 5-15%, jika memperhitungkan margin of error dari survei ini," kata peneliti Populi Center Nico Harjanto dalam rilis yang disampaikan pada Selasa (3/6/2014).
Menurutnya masih ada pemilih saat ini yang belum menentukan pilihannya. Oleh karena itu, hal inilah yang memaksa kedua pasangan kandidat harus berusaha ekstra keras memanfaatkan kampanye.
"Dengan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 15,6%, maka efektifitas kampanye untuk menarik simpati pemilih yang belum menentukan pilihannya ini harus dimanfaatkan oleh kedua pasangan Capres-Cawapres," terang Nico lagi.
Selain itu dia juga mengatakan, untuk mendapatkan efektifitas tersebut, pasangan kandidat harus bisa mengoptimalkan hal-hal positif yang mendidik dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Terutama dengan kampanye positif yang mendidik dan memikat hati pemilih dan masyarakat pada umumnya," tutup Nico.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta