Suara.com - Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) sempat dipanggil Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) terkait tudingan curi start kampanye saat pengambilan nomor di Kantor Pemilihan Umum (KPU) beberapa hari lalu. Namun Jokowi tidak hadir dan hanya diwakilkan kepada penasehat hukumnya.
"Yang hadiri dari tim. Itu urusan tim. Kalau urusan kecil ya tim. Kalau memang harus saya, ya saya. Kita hargai pemanggilan Bawaslu," kata Jokowi di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Sementara itu, salah seorang anggota tim advokat pasangan Jokowi-JK Alexander Lay mengatakan ketidakhadiran Jokowi lantaran jadwalnya yang bentrok.
"Beliau (Jokowi) tidak hadir. Jadwal beliau itu bentrok. Tapi tadi saya yang datang. Kami tadi sudah melayangkan surat ke Bawaslu," ujar Alex.
Surat itu, lanjut Alex, berisi klarifikasi Jokowi kepada Bawaslu bahwa maksud dari kata-kata "pilih nomor dua" saat pidato di KPU itu.
Pernyataan Jokowi soal "pilih nomor dua", sambungnya, merupakan pernyataan yang bersifat spontan dan bertujuan untuk mengapresiasi hasil undian nomor urut KPU.
Alex mengklaim, pernyataan Jokowi itu tidak bisa dianggap kampanye dini, karena tak ada unsur pemaparan visi dan misi atau program pasangan dengan nomor urut dua itu
"Itu kan sudah tertuang sebagaimana yang dimaksud pada UU Pilpres Nomor 42 tahun 2008 Pasal 1 angka 23. Tidak dianggap bentuk kampanye," ujar Alex.
Kasus ini mencuat setelah tim pendukung pasangan capres cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melaporkan indikasi kampanye terselubung oleh Jokowi, padahal kampanye baru resmi digelar hari ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh