Suara.com - Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Wisnu Sakti Buana menegaskan tidak mau menanggapi pro-kontra penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, Dolly dan Jarak pada 18 Juni mendatang.
"Kalau bicara soal Dolly saya tidak mau. Itu tupoksinya Bu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Kalau bicara soal pencapresan tidak apa-apa," kata Wisnu Sakti Buana saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (4/6/2014).
Wisnu yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya mengatakan pihaknya lebih tertarik untuk membahas mengenai upaya pemenangan Pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla di Surabaya.
Menurut dia, PDI-P Kota Surabaya tidak perlu menerjunkan juru kampanye Nasional (Jurkamnas) untuk memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla di Surabaya. Sebab, pihaknya yakin pasangan ini akan menang.
Sebelumnya, mantan wakil ketua DPRD Kota Surabaya ini ditunjuk oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk berdialog dengan warga terdampak di sekitar lokalisasi Dolly, yakni di Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan.
Wisnu sendiri sudah mengadakan pertemuan dan dialog dengan lima rukun warga (RW) terdampak atas penutupan Dolly, di antaranya RW 3, 6,10,11 dan 12. Dialog bertujuan untuk mengetahui secara langsung keinginan warga atas penutupan lokalisasi yang dibangun noni Belanda, Dolly Van Der Mart ini.
Menurut Wisnu, secara prinsip warga terdampak menerima penutupan dengan catatan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bisa memenuhi janjinya untuk mensejahteran mereka. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah