Suara.com - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus seniman Guruh Soekarnoputra, mengaku sudah mengingatkan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) agar tidak meninggalkan ajaran Soekarno, jika terpilih menjadi Presiden RI dalam Pilpres 9 Juli 2014.
"Saya sampaikan ke Mas Jokowi, tolong jangan tinggalkan ajaran Bung Karno," kata Guruh, di sela-sela peringatan "113 Tahun Kelahiran Bung Karno", di kediamannya Jalan Sriwijaya Raya, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2014) malam.
Guruh tidak menyebut secara spesifik, ajaran seperti apa yang dimaksudnya. Dia hanya mengatakan bahwa kepemimpinan bangsa hendaknya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Guruh pun lalu mencontohkan, dalam konteks kekinian bangsa Indonesia patut mengambil pesan-pesan Bung Karno yang penuh nilai luhur, baik dalam konteks kebangsaan maupun keagamaan.
"Seperti halnya ketika Bung Karno pernah mengungkapkan bahwa Islam bukan sebatas ajaran yang hanya menekankan pada aktivitas ritual tanpa muatan revolusioner," ujar Guruh.
Guruh juga mengingatkan bahwa saat ini ada satu hal dalam proses demokrasi yang menurutnya telah menyalahi ketentuan sila keempat Pancasila, yaitu pola Pemilu Presiden yang dilakukan secara langsung oleh rakyat. Menurutnya, Presiden seharusnya dipilih melalui sebuah musyawarah mufakat.
Hal itu, menurut Guruh pula, jelas tertulis dalam sila kempat Pancasila, yakni: "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan".
"Saya itu tidak setuju pemilu langsung, karena bertentangan dengan Pancasila sila keempat. UUD 1945 itu kan sempat dilakukan amandemen. Isinya, batang tubuhnya, diobok-obok. Lalu berubahlah struktur negara, sistemnya, dan lain-lain," ujarnya.
Guruh pun menekankan bahwa sila keempat Pancasila memiliki arti Indonesia menganut demokrasi terpimpin sekaligus perwakilan. Sedangkan pemilu yang dilakukan secara langsung menurutnya sudah merupakan pemilu liberal yang dianut oleh negara kolonial.
"Pemilu langsung itu demokrasi liberal. Dulu presiden menjalankan Garis-garis Besar Haluan Negara atau GBHN, sekarang presiden menjalankan visi-misinya. Bayangkan, setiap ganti presiden, berganti pula visi-misinya. Jadi lebih banyak kemudaratannya dari kebaikannya," kata dia, sambil mengusulkan UUD 1945 dikembalikan lagi ke asalnya, sesuai Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang dicetuskan Soekarno. (Antara)
Berita Terkait
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Gebrakan Prabowo: Uang Koruptor Disulap Jadi Smartboard untuk Tiap Kelas, Maling Bakal Dikejar!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan