Suara.com - Tim pemenangan calon presiden (capres) dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, menekankan agar kampanye negatif berupa penyebaran tabloid bernada negatif tentang calon yang mereka usung tidak usah dilawan.
"Kami sudah sampaikan ke Bawaslu, untuk mengusut siapa yang bertanggungjawab dengan tabloid (Obor Rakyat) itu. Kampanye itu (penyebaran tabloid) adalah cara yang tidak baik dan tidak usah dilawan," kata Djarot Saiful Hidayat, salah seorang juru kampanye nasional tim Jokowi-JK, saat ditemui dalam acara deklarasi dukungan Gerakan Nasional Petani Nusantara, di lapangan Desa Satriyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), Jumat (6/6/2014).
Djarot pun mengatakan, tim sudah banyak menerima laporan terkait dengan penyebaran tabloid tersebut. Tabloid itu diketahui banyak beredar di Jatim, terutama di pondok-pondok pesantren. Isi tabloid itu juga dinilai sebagai berita bohong yang tidak perlu dipercaya oleh masyarakat, selain juga bermuatan SARA.
Menurut Djarot lagi, masyarakat saat ini sudah cukup cerdas untuk menerima informasi, terlebih lagi informasi yang dinilai menjatuhkan. Mereka sudah lebih memahami, serta dipastikan tidak akan mudah percaya dengan kabar yang beredar tersebut.
Mantan Wali Kota Blitar itu juga mengaku, sampai saat ini tim masih belum melakukan survei terkait pengaruh beredarnya tabloid tersebut. Namun, ia tetap berpandangan bahwa rakyat sudah cerdas dan tidak akan mudah percaya dengan berita bohong.
Sebelumnya diketahui, tabloid Obor Rakyat banyak beredar di sejumlah pondok pesantren di Jatim. Di Blitar, relawan Jokowi-JK menyebut, ada sekitar 30 pondok pesantren yang mendapatkan kiriman tabloid yang dinilai sebagai kampanye hitam tersebut. Selain di Blitar, tabloid itu juga dilaporkan beredar di Malang, Tulungagung, serta sejumlah daerah di lainnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Video dan Pernyataan yang Bikin Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Mundur dari Kursi DPR RI
-
Sikap Ksatria Rahayu Saraswati, Teladan Integritas dalam Dunia Politik
-
Langka! Rocky Gerung Puji Mundurnya Keponakan Prabowo, Sebut Standar Etika Baru Politisi
-
Hendri Satrio Beri Pesan Menkeu Baru: Kurangi Bicara Banyakin Aksi
-
Blak-blakan, Mahfud MD Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Dengar Aspirasi Rakyat
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Buruan Cek! Pramono Umumkan KJP Plus Tahap II 2025 Mulai Cair, Rp1,61 Triliun untuk 707 Ribu Siswa
-
Banjir NTT Telan Banyak Nyawa: Bayi Terseret 2 Km dari Rumah hingga Warga Meninggal Syok Berat!
-
Kegelisahan Budi Arie Sebelum Dicopot Prabowo, Sampai Cari Bocoran Isi Pertemuan di Hambalang
-
Buntut Hina Sri Mulyani, Menkeu Purbaya Larang Putranya Main Instagram
-
Siapa Rudy Tanoe? Tersangka Korupsi Bansos, Lawan KPK Lewat Praperadilan!
-
Bali Diterjang Banjir Maut, Media Asing Sorot 6 Korban Tewas dan Sampah Penyumbat Jadi Biang Kerok
-
Didampingi Pacar Baru Hadapi Kasus RK di Bareskrim, Lisa Mariana: Aku Siap Jawab Semua Pertanyaan!
-
KPK Ungkap Agen Travel Terancam Tak Dapat Kuota Haji Jika Tak Bayar Setoran ke Kemenag
-
7 Pekerja Masih Terjebak, Freeport Buat Lubang untuk Kirim Makanan
-
Aset Koruptor Bakal Disita Negara? DPR Janji Pembahasan RUU Perampasan Aset Super Terbuka