Suara.com - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sudah dimintai penjelasan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyangkut dugaan pelanggaran jadwal kampanye, Sabtu (7/6/2014).
Usai memberikan keterangan kepada Bawaslu, Jokowi mengatakan kepada wartawan bahwa ia diminta penjelasan terkait pernyataannya ketika mengambil nomor urut di KPU pada 1 Juni 2014, yakni kalimat "Pilihlah nomor dua."
"Saat itu pengambilan nomor, setelah mendapatkan nomor, saya perlu memperkenalkan nomor itu pada masyarakat," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan ketika itu ia hanya diminta menyampaikan sambutan setelah menerima nomor urut, lalu tercetuslah ucapan spontan tersebut.
"Waktu itu, saya beri sambutan tanpa teks," kata Jokowi.
Jokowi juga mengaku tak bisa hadir memenuhi panggilan Bawaslu sebelumnya karena telah berada di Papua untuk melakukan kampanye.
Kemudian Jokowi menjelaskan alasan tidak hadir pada dua panggilan Bawaslu sebelumnya. Ia mengatakan tidak bisa datang karena sedang mengikuti jadwal kampanye yang telah ditentukan partainya.
Usai memberikan klarifikasi di Bawaslu, Jokowi dan tim sukses meninggalkan gedung dan pergi ke Bogor untuk melanjutkan kampanye.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Krisis Nepal Membara! Parlemen Hangus, Pemerintah Jatuh, Militer Ambil Alih
-
Peringatan Keras! Komisi VIII Minta Kementerian Haji dan Umrah Harus Bersih: Jangan Terjebak Korupsi
-
Bali Diterjang Banjir Terparah dalam Satu Dekade, Benarkah Hanya Salah Cuaca Ekstrem?
-
Cerita Malang Pasutri Yang Jadi Korban Banjir di Bali, Sempat Telepon Anak Jam 4 Pagi
-
Tas Kecil Jadi Petunjuk, Satu Korban Banjir Bali Dikenali dari Kartu Koperasi Simpan Pinjam
-
Tragis! Seruduk Pohon di Kawasan Ragunan Jaksel, Pemotor Langsung Koit di Tempat
-
Buruan Cek! Pramono Umumkan KJP Plus Tahap II 2025 Mulai Cair, Rp1,61 Triliun untuk 707 Ribu Siswa
-
Banjir NTT Telan Banyak Nyawa: Bayi Terseret 2 Km dari Rumah hingga Warga Meninggal Syok Berat!
-
Kegelisahan Budi Arie Sebelum Dicopot Prabowo, Sampai Cari Bocoran Isi Pertemuan di Hambalang
-
Buntut Hina Sri Mulyani, Menkeu Purbaya Larang Putranya Main Instagram